Untuk mencapai kualitas daging seperti itu, hanya beberapa jenis sapi Jepang yang bisa dibudidayakan, yaitu jenis Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Polled, dan Japanese Shorthorn.
Sapi-sapi ini dibudidayakan dalam lingkungan khusus dan diatur pola makannya.
Baca Juga:
Caleg NasDem Dapil NTT II Ratu Wulla Mundur, Pendukung Kecewa Gelar Aksi Bakar Lilin
Perlakuan khusus inilah yang menghasilkan daging sapi seperti yang kita kenal dengan wagyu.
Lemak yang membentuk pola seperti marmer ini adalah lemak tak jenuh yang mengandung Omega-3 dan Omega-6.
Semakin tinggi pola marbling, semakin banyak kandungan lemak tak jenuhnya.
Baca Juga:
Profil Ratu Wulla Caleg NasDem Dapil NTT II yang Mundur Usai Kalahkan Viktor Laiskodat
Saking terkenalnya wagyu yang berasal dari Jepang itu kini banyak peternakan di Amerika dan Australia yang ikut membiakkannya (Kompas, 7 Oktober 2010).
Wilayah NTT, termasuk Pulau Sumba, merupakan daerah yang cocok untuk peternakan sapi karena memiliki padang yang luas.
Khusus Sumba Timur yang menjadi lokasi proyek itu juga merupakan kabupaten paling luas, yakni sekitar 14,61 persen dari total luas Provinsi NTT.