WahanaNews.co | Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Bambang Setiyo Prayitno melaporkan adanya kejadian gempa tektonik yang mengguncang wilayah Tuhiba, Teluk Bintuni, Papua Barat Sabtu 19 Maret 2022 pukul 11.26 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini menunjukkan kekuatan awal magnitudo M5,2 dan memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,86° LS ; 133,32° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tuhiba, Teluk Bintuni, Papua Barat pada kedalaman 12 km.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar ( strike-slip ),” kata Bambang dalam keterangan resmi yang diterima.
BMKG juga melaporkan gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Teluk Bintuni dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 (dua) kali dengan magnitudo terbesar M3,3.
BMKG juga meminta kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. [bay]