WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy
Rahmayadi, bicara soal wacana pemekaran provinsi baru dari wilayahnya.
Edy mengaku setuju jika ada pemekaran Provinsi Sumut.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Soroti Kenakalan Remaja Sebagai Ancaman Sistemik Ketahanan Bangsa
"Sangat setuju (pemekaran
Provinsi Sumut). Semakin organisasi ini lebih kecil, akan lebih bagus,"
kata Edy, di Hotel Danau Toba, Kota Medan, Sumut, Kamis
(4/3/2021).
Pernyataan ini dilontarkan Edy usai
acara pelantikan Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Sumut.
Dia mengatakan, pemekaran
Provinsi Sumut ini sudah menjadi wacana.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Sebut Program Barak Militer Bentuk Karakter dan Kembalikan Jati Diri Remaja Bermasalah
"Bukan keinginan, itu adalah
wacana, tetapi ini kan harus kita
lihat secara profesional, proporsional. Kalau itu memang sudah siap, kenapa
tidak?" ucapnya.
Dia mengaku tak mempermasalahkan nama
provinsi yang nantinya terbentuk dari pemekaran Sumut.
Dia mengatakan, pemekaran
provinsi bakal membuat pembangunan semakin cepat.
"Pembangunan ini harus berjalan
dan harus cepat. Dengan terbentuknya (provinsi baru), pembangunan ini lebih
fokus, apabila prasyarat-prasyarat dipenuhi," jelasnya.
Edy mengatakan, daerah
yang berpotensi membuat provinsi baru itu ada di seputaran Danau Toba.
Namun, dia
mengatakan, pemekaran belum dilakukan karena tak ada uang.
"Mari kita bergandengan tangan,
kita besarkan Sumatera Utara ini. Nanti dia (wilayah sekitar Danau Toba) akan merdeka,
dia akan menjadi provinsi, bagus, memangnya kenapa rupanya? Persoalannya itu
tak cukup duit, makmurkan dulu di situ. Semakin banyak, mobilitas itu semakin
pendek, mobilitas semakin pendek, maka pembangunan semakin cepat,"
paparnya.
Sebagai informasi, wilayah Danau Toba
dikelilingi tujuh kabupaten.
Tujuh kabupaten itu ialah Simalungun,
Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi. [qnt]