WAHANANEWS.CO, JABAR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memberikan surat edaran tentang penyesuaian jam kerja selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M di Lingkungan Pemda Provinsi Jawa Barat.
Diketahui, Surat Edaran Nomor: 23/OT.03/ORG tentang Penetapan Jam Kerja pada Bulan Ramadhan yang ditandatangani Sekda Jabar, ditetapkan jam kerja bagi perangkat daerah yang diberlakukan lima hari kerja, dengan pengaturan pada hari Senin-Kamis masuk pukul 06.30-14.00 WIB, dengan jam istirahat pukul 11.30-12.30 WIB.
Baca Juga:
Viral Siswa SD di Karawang Belajar Renang di Lapangan, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tidak Mengerti Esensi dan Arah Pendidikan
Dengan demikian, para abdi negara tersebut akan masuk dan pulang kerja lebih cepat dari hari biasanya. Sedangkan pada hari Jumat pukul 06.30-14.30 WIB, dengan jam istirahat pukul 11.30-13.00 WIB.
Dilansir dari republika.co.id, penetapan jam kerja itu sejalan dengan Surat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/34/KT.02/2025 perihal Pertimbangan atas Permohonan Izin Perubahan Jam Kerja pada Bulan Ramadhan di Provinsi Jawa Barat dan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja pegawai selama bulan Ramadhan.
"Saya ada intruksi jam kerja di bulan puasa yang biasanya masik kerjanya pukul 07.30 pulang 14.30 mohon maaf akan saya rubah menjadi masuknya pukul 06.30 WIB. Pulangnya pukul 14.00 WIB," ujar Dedi Mulyadi via Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (1/3/2025).
Baca Juga:
Ini Alasan SMAN 1 Cianjur Berangkatkan Siswanya “Study Tour” ke Bali Walau Dilarang Gubernur
Dedi mengatakan, tak mencari sensasi dari kebijakannya tersebut. Menurutnya, jam kerja ASN di bulan Ramadhan itu sudah sesuai logika. "Ada pertanyaan nih Kang Dedi nyari sensasi dibikin jam 06.30 masuk kerja? Tidak, saya tidak nyari sensasi, saya menggunakan logika (dalam memutuskan)," kata Dedi Mulyadi.
Menurut mantan Bupati Purwakarta itu, kebanyakan orang tidur kembali usai melaksanakan sahur dan shalat Subuh jadi cenderung akan terlambat masuk kerja. Dengan dimajukannya jam kerja itu, maka para ASN dianjurkan langsung mandi usai salat Subuh
“Setelah sahur kemudian salat subuh, rata-rata terus tidur. Ketika tidur lagi suka kesiangan bangun bangun jam 7., ke kantonya telat. Kedua dari sisi kesehatan buruk, karena setelah sahur itu perut penuh dengan makanan setelah itu ditidurkan dan itu tidak boleh dari sisi kesehatan maupun dari sisi ajaran kanjeng Rassul," papar Dedi Mulyadi.