Namun, sejumlah sapi memang masih menunjukkan tanda-tanda gejala PMK.
“Kemarin dan hari ini ada dua kali suntik. Ada proses pemulihan. Kita berharap tiga hari ini ada proses penyuntikan lagi. Mudah-mudahan membaik semua. Ini harus diproteksi dan mendapat penanganan komprehensif dan pihak pemilik akan melakukan identifikasi dari gejala-gejala yang muncul dan segera melaporkan,” katanya.
Baca Juga:
Indonesia dan Uruguay Sepakat Tingkatkan Kualitas Daging dan Susu Ternak Nasional
Dia mengatakan untuk hewan ternak yang terkonfirmasi PMK sudah disiapkan obat-obatan, antara lain analgesik dan antibiotic.
“Sebelumnya hari Jumat kemarin kondisi obat sangat tipis, dan kami langsung minta dikirim dari Kementan. Jumat sore pun langsung sampai. Setelah itu serentak langsung didistribusikan dan dapat digunakan oleh masing-masing sentra peternakan yang terkonfirmasi penyakit PMK,” imbuh Khofifah.
Khofifah mengungkap data kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022.
Baca Juga:
Kalsel Diharapkan Mampu Dukung Ketersediaan Pangan sebagai Penyangga IKN
Sebanyak 402 ekor sapi potong terjangkit PMK yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa.
Kasus kedua terjadi pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan.
Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 140 ekor sapi yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.