Sedangkan di sektor perkeretaapian, Pemprov Jatim memiliki gebrakan untuk mengendalikan lalu lintas pada perlintasan tanpa palang pintu kereta api di Kab/Kota di seluruh Jatim. Hal ini dilakukan secara simultan mulai pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ Kota di Jatim.
"Dari 19 titik perlintasan jalan provinsi sudah memiliki palang pintu kereta api dan semuanya sudah berpenjaga dan pembangunan tersebut menggunakan dana APBD Jatim," jelasnya.
Baca Juga:
Momentum Hari Pahlawan, Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Kampanye Akbar di Kota Bekasi
Menurutnya, pengembangan transportasi massal selain menjadi kebutuhan bagi masyarakat, juga memiliki _multiplier effect_ di banyak sektor. Salah satunya sektor perekonomian.
"Hadirnya transportasi massal yang terkoneksi dengan baik antara satu wilayah dan lainnya akan meningkatkan mobilitas perekonomian masyarakat. Terutama di wilayah-wilayah terpencil di Jatim,” katanya.
Di akhir, Gubernur Khofifah menghimbau kepada seluruh insan transportasi untuk terus meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antar instansi maupun antar lembaga. Hal ini sebagai bagian komitmen bahwa di laut dan udara berjaya sedangkan di darat bisa memberikan layanan transportasi yang aman dan nyaman.
Baca Juga:
Ratusan Pelaku Usaha Meriahkan Roeang Kita UMKM Fest 2024 Kemenkeu Jabar
"Kerjasama yang baik akan mewujudkan pembangunan infrastruktur transportasi yang hebat, mobilitas masyarakat semakin mudah, memiliki daya saing tinggi serta memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Jatim," pungkasnya.
Di kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menyerahkan penghargaan kepada lima instansi yang berjasa dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2023. Yaitu kepada Head 3 Regional Jawa PT. Pelindo (Persero), Kepala Cabang PT. Pelni (Persero) Cabang Surabaya, Kepala Cabang PT. ASDP (Persero) Cabang Surabaya, Pimpinan PT. Dharma Lautan Utama Surabaya dan Pimpinan PT. Berlian Lautan Sejahtera Surabaya .
Selain itu, ia juga memberikan taliasih kepada satu Penjaga Menara Suar (PMS) dan empat orang Teknisi Menara Suar (TMS). Tali asih juga diberikan kepada penjaga palang pintu perlintasan kereta api, masing-masing menerima sebesar Rp1.500.000.