WahanaNews.co | Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi
(BPPTKG) terus melalukan pemantauan terhadap keberadaan kubah lava Gunung
Merapi.
Hingga kini, belum ada
kubah lava baru, selain kubah lava 2021 yang berada di
atas kubah Lava 1997.
Baca Juga:
Aktivitas Merapi Meningkat, Guguran Lava Capai 1.500 Meter
Kepala Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik
Humaida, memastikan, gundukan di lereng Merapi bukanlah
kubah lava baru.
Pernyataan ini guna menjawab informasi
yang beredar di sosial media berupa munculnya kubah lava baru di
kawasan lereng Gunung Merapi.
Informasi yang beredar itu disertai
dengan foto dan video lereng Gunung Merapi yang memperlihatkan gundukan berwarna hitam. Sementara
sekelilingnya hanya tanah berwarna coklat dan abu-abu.
Baca Juga:
Gunung Merapi Kembali Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km
"Kami menegaskan bahwa material (gundukan) hitam yang terlihat itu bukan
kubah lava baru, " jelas Hanik, Selasa (2/2/2021).
Ia menambahkan, BPPTKG telah melakukan
observasi. Hasilnya, material tersebut tidak berpijar.
Kondisi ini berbeda dengan kubah lava
yang berada di sisi barat daya Gunung Merapi, berupa keluarnya lelehan lava pijar dan beberapa kali guguran
material.
"Tidak teramati pula adanya asap di
material tersebut, serta tidak terdapat rekahan di sekeliling material. Kami
simpulkan, material tersebut adalah material vulkanik yang terbawa oleh
aliran awan panas guguran," tambahnya.
Hanik mengimbau masyarakat tak mudah
termakan informasi di sosial media. Dia meminta agar warga terus memantau
situs dan sosial media resmi miliki BPPTKG.
Ini karena pihaknya selalu memperbarui
informasi tentang Merapi.
Dalam kesempatan ini, Hanik juga meminta masyarakat tetap bijak. Tidak menerima, bahkan membagikan, informasi tentang Merapi secara asal.
Terlebih bila informasi
tersebut bukan berasal dari BPPTKG atau instansi pemerintah yang resmi
lainnnya.
"Kami meminta masyarakat terus memantau
informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya. Informasi
aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi
terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial
BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, " ujarnya. [qnt]