Fenomena mencoret dinding dengan mural hingga grafiti masih
meluas di berbagai wilayah meski kerap dihapus. Terakhir, di Solo muncul mural
bertuliskan "Negaraku Minus Nurani" dan "Orang Miskin dilarang Sakit" di
kawasan Stabelan, Kecamatan Banjarsari.
Jauh sebelum itu, deretan mural yang dihapus sudah mencuat
sejak akhir Juli 2021 lalu. Misalnya, muncul mural bertuliskan "Tuhan, Aku
Lapar" di kawasan Tigakarsa, Kabupaten Tangerang. Coretan itu menjadi viral dan
langsung dihapus aparat.
Baca Juga:
PLN Berdayakan Ekowisata Sungai Mudal di Yogyakarta, Ekonomi Warga Makin Bergairah
Kemunculan mural terus berlanjut dan melebar ke berbagai
tempat baik di dalam ataupun luar Pulau Jawa.
Salah satu yang fenomenal ialah gambar orang mirip Presiden
RI Joko Widodo (Jokowi) yang bagian mata ditutupi stiker tulisan "404: Not
Found". Istilah itu lazim dalam dunia siber, menandakan laman yang dituju tidak
bisa diakses atau tidak ada sama sekali.
Sebelumnya, di tembok salah satu rumah kosong pinggir jalan
di kawasan Pasuruan, Jawa Timur, juga tergambar mural bergambar kartun yang
dibubuhi dengan tulisan "Dipaksa Sehat di Negeri yang Sakit". Lukisan itu hanya
bertahan beberapa hari.
Baca Juga:
Terima Kunjungan Slank, Bobby Nasution Berikan Ruang Bagi Anak Muda Medan Berkreatif
Diduga, gambar telah ada pada sekitar tanggal 25 Juli.
Kemudian, menjadi viral dan langsung dihapus oleh Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) pada 10 Agustus.
Gambar lain bertuliskan "Wabah Sesungguhnya adalah
Kelaparan" juga muncul di kawasan Ciledug, Tangerang. Penghapusan itu diklaim
oleh petugas Kecamatan Ciledug atas permintaan warga.
Gencarnya aksi penghapusan narasi itu mendapat kritik dari
sejumlah pihak. Amnesty International Indonesia menilai bahwa upaya aparat itu
mengancam kebebasan berekspresi dan berpendapat.