Padahal kita sudah di dalam kota.
Dari situ, ketika Tuhan dan masyarakat Kota Kupang mempercayakan saya pimpin kota ini, maka saya harus berbuat sesuatu di kota ini agar orang tahu bahwa ini Kota Kupang.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
Jadi soal bantu saudara -saudara yang kurang beruntung ini bukan saja setelah saya jadi Wali Kota, tapi jauh sejak sebelum jadi wali kota saya sudah melihat dan saya berpikir bagaimana agar bisa membantu mereka.
Apa yang dibuat agar orang yang baru pertama kali ke sini tahu bahwa itu Kota Kupang?
Ya, pertama kita tata taman mulai dari bundaran Penfui, Undaran Bundaran Patung Burung Merpati, Bundaran Tirosa.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Kupang Diduga Mencemarkan Agama saat Jumat Agung Terancam Dipecat
Taman ini berfungsi agar saudara-saudara kita bisa berekreasi, karena kalau kota ini tidak ada taman, maka orang bisa bilang itu bukan kota, karena itu taman di kota sangat dibutuhkan.
Dulu waktu kita masuk pertama itu, taman itu hanya ada beberapa tapi memprihatinkan, sehingga kita mulai benahi dan setiap taman harus punya tema sendiri serta punya narasi tersendiri pula.
Saya contohkan, di taman Bundaran Patung Burung Merpati, di situ saya tulis Usi Neno Nokan Kit.