WahanaNews.co | Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buru Selatan, Maluku, Ambo Intan Karate, menyampaikan penjelasan soal kasus pernikahan putrinya yang masih duduk di bangku SMP dengan seorang ustadz asal Tangerang, Banten.
Ambo mengatakan, pernikahan putrinya NK dengan sang ustadz itu bukan karena dipaksa, tetapi atas keingininan putrinya sendiri.
Baca Juga:
Tak Sesuai Kententuan UU, Kemenag Sebut KUA Tak Layani Pernikahan Dini
“Ada keinginan dia pingin menikah dan kita orangtua membiarkannya begitu ya sudah, sebagai orangtua terpaksa kita nikahkan daripada dia terjebak dalam perbuatan yang tidak-tidak,” kata Ambo kepada wartawan via telepon seluler, Sabtu (9/10/2021).
Pernikahan atas Keinginan Putrinya, Sudah Jodoh
Baca Juga:
Kapolres Rohil Siap Ciptakan Pilkada Damai dan Bangun Sinergitas Bersama MUI
Ambo meminta agar pernikahan putrinya itu tidak perlu dibesar-besarkan, karena putrinya telah siap untuk menikah, dan pernikahan itu juga keinginan putrinya sendiri.
“Begitu saja sebenarnya, kenapa harus dibesar-besarkan,” ujarnya.
Saat disinggung soal perkenalan antara putrinya dengan sang suami, Ambo hanya mengatakan itu sudah jodoh.
“Memang sudah jodohnya, itu namanya jodoh, kematian siapa yang bisa lari daripada itu,” katanya.
Dapat Petunjuk Nikahkan Putrinya dengan Ustadz Melalui Mimpi
Ambo mengaku, sebelum menikahkan putrinya dengan sang ustadz, ia juga telah mendapatkan petunjuk melalui mimpi.
Setelah itu, ia kemudian menemui kepala sekolah untuk membicarakan rencana pernikahan anaknya itu.
“Iya, namanya orang hidup, ada guru kan, begitu ada bisaro-bisaro, ada apa, begitu ada, tapi itu masalah pribadilah, iya (mimpi) insya Allah ada,” ujarnya.
Siswa dan Guru Sampai Demo Menentang Pernikahan Anak di Bawah Umur
Kepala SMP Negeri 1 Namrole, Noho Lesilawang, mengaku, saat menemui dirinya di rumah untuk membicarakan pernikahan putrinya, Ambo sempat menceritakan mimpi menantunya.
Dalam mimpinya, kata Noho, sang ustadz diminta untuk segera meminang NK.
“Ustaz Ambo ceritakan mimpi menantunya itu katanya dia didatangi sejumlah orang bersorban lalu dalam mimpi mereka memintanya untuk segera meminang NK,” ujarnya.
Kasus pernikahan anak di bawah umur ini pun menjadi perbincangan luas dan menuai kontroversi masyarakat Buru Selatan.
Para siswa dan guru di SMP Negeri 1 Namrole hingga melakukan aksi demo setelah kejadian pernikahan tersebut.[dhn]