Akhirnya dari Kajai, keluarganya memutuskan jenazah dibawa ke Penyabungan Mandailing Natal, Sumatera Utara, kampung halaman Lauyah.
Namun setiba di Kajai, jenazah terpaksa harus dibawa menggunakan ambulans swasta menuju lokasi pemakaman karena ambulans Ibnu Sina hanya dapat mengantarkan hingga Kajai saja.
Baca Juga:
Menko PMK Sebut Jumlah Pengungsi Gempa di Sumbar Mencapai 15 Ribu
"Kalau ke Penyabungan itu kan beda Provinsi, jadi harus diakali dengan cara lain," jelasnya.
Menumpang ambulans swasta, pihak keluarga malah dikenakan tarif Rp3 juta oleh pihak ambulans. Seluruh warga yang terdampak gempa secara sukarela mengumpulkan uang untuk membayarnya bersama-sama.
"Awalnya Bapak Bupati yang akan menanggung semuanya, tapi pihak ambulans tersebut tidak mau menunggu, akhirnya kami mengumpulkan uang dan melaporkannya ke Bupati," jelasnya.
Baca Juga:
Temukan Segmen Sesar Baru Pasca-gempa Pasaman Barat, BMKG: Ini Perlu Diwaspadai
Pagi ini, jenazah sudah tiba di penyabungan dan dimakamkan di sana bersama sanak famili. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.