WahanaNews.co | Salah seorang warga korban gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat mengadu kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Diketahui, delapan orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan Magnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga:
Menko PMK Sebut Jumlah Pengungsi Gempa di Sumbar Mencapai 15 Ribu
"Rumah kami ndak ada lagi, Pak, rata dengan tanah semuanya. Tolonglah, Pak, jemput keluarga kami di sana. Gempanya ndak henti-henti, setiap menit ada, Pak," ujar Saparudin (50), salah seorang korban terdampak gempa kepada Gubernur.
Di halaman kantor Bupati Pasbar, Mahyeldi melihat langsung kondisi warga yang sebagian besar berasal dari Jorong Simpang Timbo Abu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.
Di lokasi tersebut, setidaknya 300 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Dua warga dilaporkan meninggal dunia.
Baca Juga:
Temukan Segmen Sesar Baru Pasca-gempa Pasaman Barat, BMKG: Ini Perlu Diwaspadai
Mahyeldi juga melihat kondisi korban yang ada di RS. Yarsi Pasbar.
Di rumah sakit ini terdapat 26 korban gempa dengan luka ringan hingga berat. Rata-rata pasien menderita cidera kepala dan fraktur.
1 orang pasien dengan cidera kepala berat dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang.