WahanaNews.co | Hati wanita mana yang tak sakit mengetahui suaminya main api dengan orang lain.
Hal itu pula yang sedang dirasakan Sudarmi.
Baca Juga:
BPBD Ponorogo Pasang Alat Pendeteksi Longsor di Wilayah Rawan Pergeseran Tanah
Wanita asal Ponorogo, Jawa Timur, itu mengurai balasan menohok usai diselingkuhi sang suami.
Tak pakai cara kasar atau menyantroni selingkuhan suaminya, Sudarmi justru menggunakan trik lain guna membalas dendam.
Tiba di rumah yang ia tinggali bersama sang suami, yakni Purwanto, Sudarmi membawa pasukan.
Baca Juga:
Kakanwil BPN Jatim Lampri, Didaulat Duduk Diatas Kepala Reok
Wanita berhijab itu mengerahkan orang bayarannya untuk mempereteli rumah seharga Rp 300 juta tersebut.
Tak main-main, Sudarmi bahkan mengawal aksi pembongkaran rumah yang berada di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, itu selama dua hari.
Aksi tersebut dilakukan orang-orang Sudarmi dari Rabu (2/2/2022) sore hingga Kamis (3/2/2022) pagi.
Membawa ekskavator hingga alat berat, orang suruhan Sudarmi bergegas menghancurkan rumah bercat kuning tersebut.
Hingga akhirnya kediaman Sudarmi dan Purwanto pun rata dengan tanah.
Dua Tahun Selingkuh
Aksi nekat Sudarmi menghancurkan rumahnya itu bukan tanpa alasan.
Wanita yang bekerja sebagai pebisnis telur asin di Jakarta itu kesal lantaran sang suami main hati dengan wanita lain.
Perselingkuhan itu konon terjadi sejak dua tahun lalu.
Tak terima dimadu, Sudarmi akhirnya meminta cerai dari Purwanto.
Sebulan berstatus sebagai janda, Sudarmi mendengar kabar bahwa suaminya akan menikah lagi.
Mengetahui hal tersebut, Sudarmi pun bertindak.
Ia spontan mengerahkan masa dan ingin menghancurkan rumah yang dulu ia tempati bersama sang suami.
Terkait alasannya membongkar rumah, Sudarmi angkat bicara.
"Ini kan tanahnya orangtua. Lah kita kan udah berpisah. Sama-sama tidak memilikilah. Saya penginnya sama-sama tidak memiliki. Di sana (mantan suami) tidak punya, saya juga tidak punya," ujar Sudarmi, dikutip Kamis (3/2/2022).
Lebih lanjut, Sudarmi menyebut rumah tersebut sebagian besar dibiayai oleh keluarganya.
"Yang bangun ya sebagian besar dari keluarga Saya. Suami saya juga di sini ada andilnya, cuma lebih besar keluarga saya," akui Sudarmi.
Selama proses pembongkaran rumah, tak terlihat sosok Purwanto.
Aksi Sudarmi tersebut dikawal pihak kepolisian.
Kasus Serupa
Aksi istri membongkar rumah lantaran suaminya selingkuh juga pernah terjadi dua tahun lalu.
Penghancuran rumah yang dibangun dari jerih payah setelah pasangannya terungkap berselingkuh seakan menjadi tren di wilayah Jawa.
Sebelumnya, suami TKI di Korea Selatan menghancur rumah yang dibangun dari jerih payahnya setelah istrinya selingkuh, kali ini kebalikannya.
Istri yang tak terima suaminya yang tinggal di desanya selingkuh, akhirnya menghancurkan rumah mereka di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (14/3/2020).
Soini (40), istri dari Soiran, warga Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, nekat merobohkan rumah beton yang dibangun dari usahanya bekerja di luar negeri.
Kapolsek Jambon, Iptu Nanag Budiarto Pudak, mengatakan, upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak desa beberapa kali tidak menamui titik temu, sehingga pasangan yang sudah mengarungi rumah tangga selama 15 tahun itu sepakat untuk merobohkan rumah seharga lebih dari 300 juta rupiah tersebut.
“Beberapa kali sudah dimediasi oleh desa, tetapi tidak ada titik temu, sehinga keduanya sepakat untuk --mereka sebut-- memindahkan rumah tersebut,” ujarnya kepada wartawan, melalui sambungan telepon, Sabtu (14/3/2020).
Nanang menambahkan, dari keterangan pihak desa, latar belakang dirobohkan bangunan rumah milik pasangan Soiran dan Soini itu karena selama sang istri bekerja sebagai TKW, suaminya menjalin hubungan dengan wanita lain.
Padahal, untuk membangun rumah tersebut, Soini bekerja selama 3 tahun di Taiwan dan 7 tahun di Hongkong.
“Jadi, bulan Februari kemarin, Soini pulang kampung. Latar belakangnya ada orang ketiga, mereka sepakat, istilah mereka memindahkan buat merobohkan atap dan kusen ke tempat Soini di Desa Tanjung Gunung,” tambahnya.
Selama upaya perobohan bangunan tembok rumah dengan menggunakan alat berat eksavator, pasangan suami-istri tersebut menunggui hingga selesai.
Alat berat mulai merobohkan bangunan rumah tanpa atap tersebut sejak Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.
“Keduanya menunggui dari awal hingga selesai perobohan dengan alat berat. Mereka sudah sepakat , tidak ada masalah,” ucap Nanang.
Sebelumnya, sebuah posting-an di Facebook tentang sebuah rumah yang dirobohkan dengan ekskavator menjadi pembicaraan netizen.
Dalam posting-an yang diunggah akun Facebook Nunung Ningsih itu juga menyertakan foto dan video proses perobohan rumah yang disaksikan oleh warga sekitar. [dhn]