WahanaNews.co | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) minta pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat DKI Jakarta untuk tetap siap siaga menghadapi ancaman banjir.
Pasalnya, hujan diprediksi masih akan mengguyur beberapa wilayah di Jakarta hingga Senin, 18 Juli 2022.
Baca Juga:
Di Setiap Kelurahan, BPBD DKI Jakarta Siagakan Perahu Karet
"BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat waspada dan siap siaga menghadapi bahaya banjir," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip dari siaran pers, Sabtu (16/7/2022).
Dia menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hingga sore hari untuk tanggal 16 dan 17 Juli 2022.
Selain itu, potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga malam hari juga diprediksi terjadi pada tanggal 18 Juli 2022.
Baca Juga:
Saat Musim Hujan, BPBD DKI Catat 25 Kelurahan di Jakarta Rawan Banjir
Abdul mengatakan berdasarkan kajian inaRisk, wilayah DKI Jakarta memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi. Banjir diprediksi berdampak pada masing-masing 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta delapan kecamatan di Jakarta Barat.
"Warga dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG serta memeriksa potensi risiko dan bahaya di wilayah tempat tinggal melalui InaRISK sebagai langkah kesiapsiagaan," ujarnya.
Abdul mengimbau masyarakat dan pemda untuk melakukan mitigasi banjir dengan melakukan pembersihan sampah pada saluran air di kawasan pemukiman. Dia juga mengingatkan pemda untuk memberikan peringatan dini apabila hujan lebat mengguyur lebih dari satu jam.
"Jika curah hujan telah mengguyur wilayah lebih dari satu jam dengan intensitas tinggi serta terpantau peningkatan debit air, pemerintah daerah setempat dapat menginformasikan peringatan dini banjir melalui jaringan komunikasi kepada masyarakat serta melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman," tutur Abdul.
Sebelumnya, BNPB melaporkan terdapat 14 kecamatan di DKI Jakarta yang terdampak banjir. Adapun banjir kali ini disebabkan meluapnya Kali Ciliwung akibat curah hujan cukup tinggi yang mengguyur Jawa Barat, Banten, dan Jakarta, Jumat 15 Juli 2022.
Genangan yang merendam pemukiman warga terpantau di kawasan Kota Jakarta Selatan, antara lain Kecamatan Cilandak (Kelurahan Lebak Bulus dan Pondok Labu), Kecamatan Kebayoran Lama (Kelurahan Cipulir dan Pondok Pinang), Kecamatan Kebayoran Baru (Kelurahan Petogogan), dan Kecamatan Jagakarsa (Kelurahan Ciganjur, Srengseng Sawah, Cipedak dan Tanjung Barat).
Kemudian Kecamatan Mampang Prapatan (Kelurahan Bangka), Kecamatan Pesanggarahan (Kelurahan Ulujami), Kecamatan Pasar Minggu (Kelurahan Cilandak Timur dan Pejaten Timur) serta Kecamatan Pancoran (Kelurahan Rajawati).
Selanjutnya, pada wilayah Kota Jakarta Barat, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Kebon Jeruk (Kelurahan Kedoya Utara), Kecamatan Cengkareng (Kelurahan Rawa Buaya), Kecamatan Kembangan (Kelurahan Joglo dan Kembangan Utara) serta Kecamatan Kalideres (Kelurahan Tegal Alur dan Kamal).
Sedangkan pada lokasi Kota Jakarta Timur, banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Kramat Jati (Kelurahan Cililitan, Cawang dan Balekambang) dan Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 111 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air 30 sampai 50 sentimenter. Terdapat sembilan jiwa atau 2 KK yang mengungsi ke rumah kerabat dekat.
"Adapun kondisi mutakhir saat ini terpantau banjir di beberapa wilayah berangsur surut," ucap Abdul. [qnt]