WahanaNews.co | Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menggelar sosialisasi dan simulasi penanganan bencana gempa bumi megathrust di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (9/10/2024).
Asisten Pemerintahan Kota Jakbar, Fimanuddin Ibrahim menyebut bahwa simulasi itu penting untuk dilakukan sebagai langkah edukasi.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
“Edukasi, jadi kita melihat kejadian bencana bisa kita evaluasi bahwa kesiapan dari SDM-nya, terus bangunannya, dukungan untuk penyelamatannya bisa ditakar,” katanya.
Dikatakan Fimanuddin, pihaknya juga memastikan kelengkapan instrumen antisipasi bencana Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
"Ada (BPBD memberikan rompi bagi kapten lantai). Dari rompi itu kan sebagai bukti dia sebagai kapten di lantai-lantainya dan juga nanti untuk kesehatan kan di sini kita juga ada tim UGD yang siaga di sini. Nah kalau untuk penyelamatan di depan (seberang ) juga kan ada markas Gulkarmat,” ujarnya.
Baca Juga:
Gempa M 6,4 Guncang Gorontalo Dini Hari, BMKG: Tak Ada Ancaman Tsunami
Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang mengatakan simulasi dkiikuti 300 orang mengikuti simulasi gempa megathrust sebagai bekal antisipatif jika sewaktu-waktu bencana gempa bumi terjadi.
"Tadi penghuni lantai 2 sampai 10, kurang lebih ada 300 orang yang terlibat. Termasuk juga dengan petugas penyelamat dan juga petugas kesehatan. Ada juga teman-teman dari TRC BPBD juga terlibat," katanya.
Dijelaskan Michael, setiap lantai ditunjuk satu orang kapten lantai (kapten lantai) untuk mengorganisasi pergerakan massa setiap lantai. Jadi setiap ada kejadian gempa, floor Captain yang sudah ditunjuk di setiap lantai nanti akan melaksanakan fungsinya. Simulasi tersebut dilakukan dengan perkiraan gempa sebesar 4,4 Modified Mercally Intensity (MMI).