"Kami beberapa kali ke Puskesmas, itu dokter tidak
pernah ada," ujarnya.
Michael pun berharap, kondisi yang menimpa keluarganya, di
mana istri yang dinikahinya selama tujuh tahun dan telah memberikan dua orang
anak ini, menjadi yang terakhir, dikarenakan buruknya pelayanan kesehatan untuk
masyarakat di pedesaan, termasuk Puskesmas yang tidak memiliki pelayanan
dokter.
Baca Juga:
Pemkab Kepulauan Seribu Targetkan 4.295 Anak Terima Vaksin Polio PIN Tahap Pertama
"Saya dan keluarga sudah ikhlas. Tapi ini jadi pesan ke
pemerintah agar pelayanan kesehatan itu sangat penting hingga ke desa-desa.
Kalau dokter kurang, ditambah. Meninggalnya istri saya, bukan hanya satu nyawa
saja, tapi ada dua nyawa anak-anak yang ikut jadi korban. Saya mohon pemerintah
memperhatikan ini," kata Michael kembali.
Sekadar diinformasikan, Juita Lidya Tiwa (30), warga Desa
Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel),
meninggal dunia di hari ke-10 setelah dirinya divaksin. Sebelumnya, Juita
mengalami gejala demam, sakit kepala dan mual. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.