“2021, teman-teman di Multatuli mengontak bahwa akan menulis tentang kasus-kasus yang mandek, saya mengusulkan tentang kekerasan seksual,” ujarnya.
Eko mengatakan bahwa sebenarnya ada banyak kasus serupa di Sulawesi Selatan. Namun, karena kasus ini melibatkan anak dibawah umur, Project Multatuli memutuskan untuk menulis liputan tentang kasus pemerkosaan di Luwu Timur.
Baca Juga:
Viral di Medsos Santri di Luwu Timur Dianiaya Teman Secara Sadis
“Akhirnya teman-teman menyepakati bahwa, oke kita menulis tentang kasus kekerasan seksual yang ada di Luwu Timur, karena ini tentang anak dan ini sangat penting menurut teman-teman Multatuli dan juga saya sebetulnya,” jelas Eko.
Selama proses peliputan, Eko membaca banyak dokumen yang diperlukan untuk laporannya serta melihat video rekaman yang disimpan Lydia selama memperjuangkan keadilan ketiga anaknya.
Dia mengaku beruntung mendapatkan kepercayaan dari Lydia yang kemudian menceritakan bagaimana prosesnya melaporkan kasus yang menimpa anaknya hingga penyelidikan dihentikan polisi.
Baca Juga:
Tim SAR Basarnas Kendari Cari Wanita Hilang di Kebun Luwu Timur
“Ini keburuntungan menurut saya. Saya tidak bilang kenapa dia memercayai saya, mungkin ini keberuntungan dari saya. Saya kontak-kontakan sebelum saya ketemu, dan dia bicara tentang itu.”
Dia bercerita, bahwa dia cukup banyak berkomunikasi dengan Lydia untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kasus tersebut.
Dalam salah satu sesi wawancara, Lydia memberikan kepercayaan kepada dirinya agar suaranya dapat didengar oleh publik.