"Kita laporkan ke Kemendagri dan Ketua DPRD Sumut. Perlu juga dilaporkan ke MUI. Karena Pak Edy ini tagline-nya selaku gubernur dekat sama ulama dekat dengan umat," kata Teguh.
"Harusnya komunikasinya ke umat jangan menyakiti umat. Apalagi menjadikan kegaduhan ke umat. Kami harap ulama kasih nasehat ke gubernur kita. Untuk bisa mengubah komunikasi dan tindakannya," imbuhnya.
Baca Juga:
Mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin Meninggal Dunia
Choki mengaku trauma setelah peristiwa itu. Ia benar-benar merasa dipermalukan karena ia dijewer dan diusir di depan umum. Sampai saat ini, Choki masih berusaha menghilangkan traumanya.
"Saya ingin hilangkan rasa trauma ini. Kalau ada yang mampu menjawab menghilangkan rasa trauma, saya enggak masalah juga. Biarkan berlalu. Saya jalan ini banyak yang nanya viral kali Abang yang dijewer itu. Rasanya saya mau pakai topeng," kata Choki didampingi kuasa hukumnya dalam konferensi pers di Medan, Kamis (30/12).
Sambil menangis, ia bercerita merasa sangat malu lantaran banyak orang yang tahu kejadian itu. Dia tak ingin dikenal oleh banyak orang karena peristiwa tersebut.
Baca Juga:
Dicopot Sebagai Kadis PUPR, Gubernur Sumut Edi Rahmayadi Dilaporkan Kepada Presiden
"Saya malu sekali. Orang-orang ketemu dengan saya, mereka nanya abang yang dijewer gubernur itu kan. Malu saya. Kalau pun mau terkenal jangan gara-gara ini," kata Choki.
Choki mengaku dirinya harus menenangkan diri akibat menanggung rasa malu. Keluarganya pun merasa terpukul dengan perlakuan yang diterimanya. Namun ia berharap permasalahan tersebut masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Adik saya sampai nanya, kau kenapa?. Saya butuh waktu untuk menghilangkan rasa trauma itu," ujarnya.