WahanaNews.co | Dedi Mulyadi terlihat kesel banget ketika mengetahui tiga anak pemulung tidak bersekolah.
Padahal, sekolah itu gratis dan jika persoalan sepatu maupun buku menjadi kendala semua itu bisa diupayakan oleh pihak sekolah.
Baca Juga:
Supian Suri Ungguli Petahana Imam Budi Hartono di Pilkada Kota Depok 2024: Ada Sentimen PKS tak Calonkan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
Tak hanya itu, mantan bupati Purwakarta tersebut juga jengkel karena anak yang paling kecil malah diajak memulung dengan alasan kakak-kakaknya tidak mau bekerja.
"Kok yang kecil diajak keliling, harusnya yang besar dong," tanya Kang Dedi.
"Kakak-kakanya tidak mau pak," jawab pemulung itu sekenanya.
Baca Juga:
Dilaporkan Aep soal Dugaan Hoaks Kasus Vina Cirebon, Ini Respons Dedi Mulyadi
Politisi senior Golkar tersebut mengingatkan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Khususnya terkait dengan masa depan mereka.
Sebab, dengan pendidikan seseorang bisa merubah nasib.
"Gak bisa pak harus sekolah! Bapak kan sekolah nggak bayar, nanti kalau nggak sekolah lagi nggak sekolah lagi.
Bapak udah miskin nanti ketiga anak bapak miskin lagi. Nanti bapak punya cucu miskin lagi bapak, punya cicit miskin lagi terus nggak selesai-selesai.
Bapaknya harus tanggung jawab sebagai orang tua," ingat Kang Dedi yang mendapat anggukan dari pemulung tersebut.
"Besok harus sekolah," tegasnya.
Kang Dedi juga mengajak keluarga pemulung tersebut untuk membeli sepatu untuk anaknya sekolah besok. Juga membelikan sembako karena sehari-hari hanya makan nasi dengan lauk kerupuk.
"Saya kesel banget sama bapak. Tiga anaknya tidak sekolah, kesel banget. Bapak tidak bertanggung jawab terhadap anak-anak Bapak! Terus ngapain oleh dibikin, kalau bapak nggak bertanggung jawab" tukas dia. [Tio]