“Saya berharap agar Dinas Ketenagakerjaan Morowali memberikan perhatian dan pengawasan yang intensif terhadap kasus-kasus pelanggaran di Kawasan IMIP ini, sehingga pekerja dapat bekerja dengan rasa aman” jelas Royanto.
Royanto juga mengapresiasi pihak Kepolisian Bahodopi yang dipimpi Kapolsek Bahodopi IPDA Edi Cahyono dan Dan Danpos TNI Bahodopi Pelda Yoris yang juga menginisiasi pertemuan dengan PT.IMIP.
Baca Juga:
Biodata Arnod Sihite Ketua Umum Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia: Aktivis dan Politisi
Aksi Demo FSP Kerah Biru-SPSI di kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)
FSP Kerah Biru-SPSI Kabupaten Morowali juga melakukan aksi demonstrasi di Kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Rabu, 16 Agustus 2023. Aksi unjuk rasa yang dikomandoi Jenderal Lapangan oleh Jordi Goral dan Wakil Jenderal Lapangan Rahmatullah Hidayat berlangsung kondusif dan damai.
Ian Gilang selaku Ketua Pengurus Cabang FSP Kerah Biru-SPSI Morowali menjelaskan ke media bahwa aksi ini sebagai bentuk menyuaraan aspirasi dan perlawanan atas ketidakadilan yang dihadapi para pekerja Kerah Biru yang mengais rezeki di Kawasan IMIP terkait dengan upah yang sering tertunda dan tidak dibayar, permasalah K3 yang tidak sesuai standar, pungli, Jaminan sosial yang tidak didapatkan, serta pemberhentian semena-mena pekerja dari pihak perusahaan kontraktor.
Baca Juga:
Soal Kisruh Kadin, Andi Gani Yakin Jokowi Tak Cawe-cawe
“Kami juga menuntut agar pekerja asing asal Vietnam untuk dipulangkan, karena dengan masuknya tenaga asing tersebut membuat beberapa anggota pekerja lokal kehilangan pekerjaannya” tandas Ian.
Hal ini dibenarkan oleh Rahmat Said selaku Sekretaris FSP Kerah Biru Morowali. Menurutnya alasan bahwa pekerja lokal tidak memenuhi kriteria sangat tidak masuk akal, IMIP telah lama berdiri dan selama ini pembangunan sarana IMIP dikerjakan oleh tenaga lokal, bukan tenaga asing Vietnam.
Aksi unjuk rasa yang dihadiri kurang lebih 150 pekerja anggota Kerah Biru, juga dihadiri langsung Ketua Umum FSP Kerah Biru-SPSI Royanto Purba. Meski sempat mengalami sedikit perbedaan pendapat dengan pihak IMIP yang tidak mengijinkan para pekerja unjuk rasa di depan kantor IMIP, namun melalui mediasi yang alot antara Kerah Biru, Kepolisian dan TNI, akhirnya Kerah Biru dapat melakukan aksinya di depan Kantor PT.IMIP.