WahanaNews.co | Korban meninggal dunia akibat terseret ombak Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, kini bertambah jadi 10 orang.
Sepuluh orang yang ditemukan meninggal tersebut merupakan bagian dari rombongan sebanyak 24 orang (sebelumnya diberitakan 23 orang), yang melakukan ritual di pantai tersebut.
Baca Juga:
Biar Lebih ‘Aware’ saat di Pantai, Yuk Kenali 5 Jenis Gelombang Ini
Menurut informasi yang diperoleh, rombongan tersebut tiba pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Waktu itu ada sekitar 24 orang rombongan ke Pantai Payangan. Mereka datang untuk melakukan ritual,” jelasnya, Minggu (13/2/2022).
Ritual tersebut sebelumnya seringkali digelar oleh kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.
Baca Juga:
1.200 Siswa dan Guru Gelar Aksi Bersih Pantai Peringati HPSN 2025
Pantai Payangan yang dikenal sebagai pantai selatan ini sering digunakan sebagai tempat ritual.
“Namun sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi. Sebelumnya BPBD sudah mengimbau pada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai,” lanjutnya.
Tapi keberadaan kedua puluh empat orang tersebut tidak diketahui oleh petugas, karena mereka masuk tidak memberitahukan pada petugas yang ada di Pantai Payangan.
“Mereka datang langsung melakukan ritual. Saat itu ombak cukup tinggi, ada 15 orang yang tersapu namun tiga di antaranya selamat.”
“Kemudian 10 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian,” tuturnya.
Pencarian dilakukan dengan menyisir di sepanjang pantai karena di sepanjang pantai Payangan ini ada juga pantai lain.
“Korban ini diketahui masih keluarga atau ada kekerabatan, kemungkinan pemakamannya akan dilakukan di satu lokasi di daerah asal.”
Sebelumnya diberitakan, rombongan tersebut berasal dari padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang menggelar ritual khusus di kawasan pantai.
Warga yang ikut ritual itu berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kapolsek Ambulu AKP Makruf, menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat mereka berangkat dari Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi untuk menggelar ritual di area Pantai Payangan dan Watu ulo.
Makruf menambahkan, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.
“Namun rombongan itu tetap ke pantai untuk ritual,” kata Kapolsek Ambulu AKP Makruf pada Kompas.com dikutip dari Kompas.com, Minggu (13/2). [qnt]