Ia tidak memperbolehkan wartawan
melakukan wawancara cegat, sambil mempertanyakan izin wartawan
melakukan wawancara cegat.
"Kami sudah jelaskan mau
wawancara, tapi malah mendapat perlakuan yang tidak baik. Bahkan, polisinya
pegang bahu saya, meminta saya keluar. Jadi, saya bilang, jangan sentuh, karena
ini masih Corona," kata seorang wartawan lokal bernama Ilham, yang hadir pada kejadian itu.
Baca Juga:
Polres Bantul Terjunkan Lebih dari Seratus Personel Amankan Kunjungan Jokowi
Saat demo, para jurnalis membawa
poster bertuliskan sindiran kepada Bobby terkait kebebasan pers dan demokrasi.
Salah satu poster bertulisan, "Di sini yang ada Istana Maimun, bukan Istana
Presiden".
"Ini adalah puncak keresahan
jurnalis yang selama ini kesulitan mewawancarai Bobby Nasution sebagai Wali
Kota Medan. Menghalangi kerja jurnalis berarti melanggar undang-undang,"
tutur Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan, Liston.
Baca Juga:
Panglima TNI Cek Kesiapan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)
Bobby memang mendapat pengamanan
khusus dari Paspampres, karena berstatus menantu Presiden
Joko Widodo.
Pengamanan yang sama juga diberikan
pada putra Presiden Jokowi yang menjabat Wali Kota Solo, Gibran
Rakabuming Raka.
Komandan Paspampres, Mayjen Agus Subianto, angkat suara usai kejadian itu. Dia
menegaskan, anak buahnya menjalankan tugas sesuai aturan.