Sebanyak sembilan dari 21 kelas di SMPN 2 Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten terbengkalai dan tidak bisa dipakai.
WahanaNews.co | Sejumlah plafon dan lantai tampak bolong-bolong, dan kelas tidak dilengkapi dengan meja dan kursi.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Tangerang klaim penurunan angka stunting pada balita 6,9%.
"Kondisi 9 ruang kelas yang tidak layak dipakai belajar siswa itu kurang lebih sudah 2-3 tahunan, dari 2018-2019. Dari 21 kelas, hanya 12 kelas yang layak dipakai untuk belajar 701 siswa yang ada," ungkap Kusnandar, Kepala Sekolah SMPN 2 Kosambi, Selasa (18/1/2022).
Ia menuturkan, sampai saat ini belum ada perbaikan terhadap ruang kelas tersebut dari pemerintah daerah setempat. Selain ruang kelas, terdapat ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah yang kondisinya pun rusak parah.
"Menjadi kendalanya mungkin tidak ada usulan dari kepala sekolah yang sebelum saya menjabat. Atau mungkin, dari pihak dinas terkait sudah tahu, tapi belum ada realisasi. Karena mungkin terkait anggaran juga gitu," jelasnya.
Baca Juga:
Buntut Kritik Proyek PSN PIK 2, Said Didu Dipolisikan
Kusnandar mengaku, saat ini pihaknya sudah mengajukan perbaikan kesembilan ruang kelas itu ke dinas terkait. Dengan baru menjabat selama lima bulan ini, dia berharap ada perubahan untuk sekolah yang telah didirikan sejak 2005 tersebut.
"Saya sudah mengajukan ke dinas terkait untuk renovasi 9 kelas ini, sejak sekitar November-Desember 2021. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sedang diupayakan untuk penganggaran di anggaran 2022," terangnya.
Bahkan, Kusnandar menyatakan, melihat kondisi ruang kelas yang tidak layak, anak didiknya sempat melakukan swadaya sendiri untuk perbaikan. Dana perbaikan itu pun didapatkan hasil urunan orang tua siswa.
"Anak didik ada yang bawa pasir dan semen. Untuk perbaikan kecil-kecil ini, para orang tua murid urunan atau patungan, kita enggak mintain malah mereka yang inisiatif," tuntasnya. [qnt]