Setelah diresmikan, lanjut Ossy masyarakat dapat menyaksikan aneka koleksi yang ada di dalamnya. Semuanya merupakan merangkaikan cerita pengabdian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun memimpin Bangsa. Ada pula koleksi almarhumah Ny Ani Yudhoyono yang dapat disaksikan.
Ossy menjelaskan pembangunan museum di Pacitan tak lepas dari sejarah SBY. Putra pasangan R Soekotjo dan Ny Habibah itu memang lahir hingga menghabiskan masa remaja di Pacitan.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
Semua kisah inspiratif sejak SBY muda menjalani masa sekolah hingga mengemban jabatan tertinggi sebagai presiden terpampang di museum. Harapannya, hal tersebut dapat mengilhami sekaligus menyemangati generasi masa kini untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi.
"Selama 10 tahun pemerintahan beliau juga penuh tantangan, krisis, dan segala permasalahan. Tapi alhamdulillah mampu dilalui oleh Presiden SBY sehingga beliau bisa menyelesaikan masa tugasnya dengan sangat baik," katanya.
"Memang museum ini memang tentang kepresidenan Pak SBY, bukan tentang SBY secara pribadi. Ini menyimpan pelajaran dan hikmah yang penting bagi generasi penerus Bangsa," imbuh Ossy.
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
Ossy menegaskan museum kelas dunia (world class museum) itu nantinya memberi keuntungan serta manfaat bagi masyarakat Pacitan. Hal itu meliputi aspek ekonomi, sosial, hingga hubungan internasional.
"Karena akan banyak acara-acara hingga konferensi bertaraf internasional yang mungkin akan dilaksanakan di museum. Mudah-mudahan museum ini juga ikhtiarkan untuk mengangkat derajat Pacitan agar dikenal lebih luas lagi," papar Ossy saat konferensi pers.
Selain menggambarkan kepemimpinan SBY serta masa penugasan sebagai prajurit TNI, koleksi di museum juga memberi ilustrasi sosok ayah 2 putra itu sebagai manusia biasa. Mulai dari kehidupan keseharian, kecintaan terhadap istri dan anak-anak, serta sisi humanisnya saat berinteraksi dengan masyarakat.