WahanaNews.co | Mengaku sebagai anggota Brimob, salah seorang pria berinisial AS di Berau, Kalimantan Timur, berhasil menipu 9 wanita.
Bahkan, salah satu diantaranya sudah dilaporkan hamil.
Baca Juga:
Polisi Gadungan di Jakarta Timur Diringkus, Kerap Pungli Pedagang dan Konsumsi Sabu
"Dari pengakuan pelaku, pacarnya atau korban ada 9 orang. 3 di antaranya berada di luar daerah dan berhubungan hanya via telepon. Sementara yang ada ada di Berau ada 6 korban. 1 di antaranya kondisi hamil," ungkap Kasat Reskrim Polres Berau AKP Ferry Putra Samodra, saat diminati konfirmasi, Jumat (8/4/2022).
Ferry mengatakan AS mengakui perbuatannya dengan mengaku sebagai anggota Brimob kepada korbannya yang dikenal di media sosial (medsos).
Setelah berhasil mengelabuhi calon korbannya, AS kemudian menjadikannya sebagai kekasih dan memeras korban berupa uang untuk keperluan sendiri.
Baca Juga:
Ngaku Perwira Polri, David Tipu Wanita Ratusan Juta Uangnya Untuk Judi Slot
Usia korban AS disebutkan bervariasi. Tidak hanya wanita lajang tetapi juga menyasar wanita yang sudah berumah tangga.
AS ditangkap setelah polisi mendapat laporan mengenai aksi penipuan dengan mengaku sebagai anggota Brimob.
Polisi kemudian melakukan pengejaran dan menangkap pelaku.
"Saat kami telusuri, dan mendapatkan lokasi pelaku, anggota langsung melakukan pengejaran," kata Ferry.
Atas tindakannya tersebut, pelaku dijerat dengan Pasal 378, Pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan total ancaman paling lama 8 tahun kurungan penjara.
Diberitakan sebelumnya, AS ditangkap karena menjadi polisi gadungan di Kabupaten Berau, Kaltim.
Aksi tipu-tipunya terbongkar setelah korbannya mencari keberadaan AS di satuan tugas yang diakuinya.
"Wanita (korban) itu datang ke kami, lantaran pelaku yang mengaku kekasihnya menghilang tak ada kabar sejak tiga hari lalu. Kepada wanita pelaku mengatakan merupakan anggota Brimob. Sehingga ia datang mencari tahu keberadaan pelaku," kata Danki Brimob Kompi 3 Batalyon C Pelopor Polda Kaltim Iptu Junaidi saat dikonfirmasi, Jumat (8/4).
Junaidi kemudian mencari kebenaran tentang keanggotaan personel Brimob di wilayahnya tersebut.
Bahkan pihaknya mencari tahu keberadaan AS hingga ke Brimob Polda Kaltim di Balikpapan namun nama pelaku tidak tercantum sebagai personel Brimob.
"Sempat dikira pelaku merupakan anggota desersi. Namun, saat dicek dan dilihatkan foto-foto pelaku oleh korban kepada kami, ternyata pelaku memang tidak terdaftar sebagai anggota Brimob," tuturnya. [rin]