WahanaNews.co | Hampir sebulan pascaerupsi Gunung Semeru, pemerintah mulai membangun Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak. Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro, Lumajang yang menjadi salah satu daerah terparah, menjadi titik awal pembangunan.
“Target kami dalam waktu satu bulan ini, masyarakat yang terdampak erupsi semeru bisa bertahap menempati hunian sementara ini,” ujar Bupati Lumajang, Thoriqul Haq saat dikonfirmasi pada Sabtu (01/01/2022).
Baca Juga:
Pemkab Parigi Moutong Perpanjang Tanggap Darurat Banjir Selama 30 Hari
Pemerintah telah menyiapkan steplan yang di rencanakan dengan seluruh pemenuhan fasilitas pemukiman yang layak. Masing-masing mendapatkan lahan 10x14 (140 M2). Sejumlah fasilitas juga telah disiapkan demi kenyamanan warga.
“Akan ada stadion olah raga, masjid yang representatif, Alun-alun, kandang terpadu, TPQ dan madrasah. Juga kita siapkan sekolah, lahan pemakaman, pasar, gedung pertemuan dan GOR serta balai RW,” papar Thoriq.
Selain itu, di Huntara nantinya juga akan tersedia gedung klinik kesehatan. Pemkab juga menyiapkan penataan sungai, taman serta danau kecil.
Baca Juga:
Banjir Melanda Lahan Pertanian 150 Hektar di Desa Puuwanggudu, Sultra
“Semua pembangunan ini anggarannya akan diambilkan dari bantuan yang telah terkumpul dari semua donatur, dan juga anggaran dari bantuan yang sudah ada posnya di APBD Lumajang,” ujar politikus PKB ini.
Sementara untuk pembangunan Huntara warga terdampak yang berasal dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Pemkab Lumajang masih harus menunggu rekomendasi lokasi dari Badan Geologi. Sebab, lokasi yang diajukan sebelumnya yakni di Desa Oro oro Ombo, ternyata masuk di zona merah atau kawasan rawan bencana.
Pembangunan Huntara nantinya juga memperhatikan teknologi untuk antisipasi dampak bencana.