Engkus menyebut pergerakan tanah terasa seperti gempa bumi. Setiap jamnya tanah terus bergerak, meskipun pergeserannya tak selalu bisa dirasakan manusia.
"Bergesernya ya seperti gempa bumi, cuma tidak bisa dirasakan terus. Tapi pasti pergeserannya bisa terlihat dari dampak kerusakan," kata Engkus.
Baca Juga:
Dibantu Kemensos, Korban Banjir dan Tanah Longsor di Bandung Barat Berangsur Pulih
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 192 warga mengungsi imbas pergerakan tanah di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
"Warga terdampak ada 47 KK dengan 155 jiwa dan warga yang mengungsi ada 48 KK dengan 192 jiwa," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (3/3/2024).
Hadi mengatakan karena bencana alam ini berdampak pada fasilitas sekolah SDN Babakan Talang, aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa sementara dilakukan secara jarak jauh.
Baca Juga:
Sepat Bikin Panik, Pakar Soroti Kemunculan Pulau Baru di Tanimbar Pascagempa M 7,5
"Hasil dari investigasi bersama aparat kewilayahan kecamatan, desa, pihak sekolah, sementara sekolah untuk menghindari hal yang tidak di ingin siswa mulai tanggal 21 sampai dengan saat ini belajar di rumah," ungkap Hadi.
Menurut Hadi, penyebab kejadian diduga karena tanah di kawasan tersebut labil.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut dan permukaan tanah yang labil," ujarnya.