"Tiap TPS ada baju hazmat tidak hanya menolong yang sakit.
Tapi kalau ada yang isolasi di rumah, sakit di rumah, atau isolasi di rumah
dinas atau lainnya, ini untuk memastikan semua tahapan, semua kegiatan itu
sudah sesuai protokol kesehatan," imbuh Henry.
Kegiatan simulasi, lanjut Henry akan didokumentasikan melalui
video dan disebar ke media sosial.
Baca Juga:
MK Koreksi Total Jadwal Pemilu, Pemilih Tak Lagi Harus Mencoblos 5 Kotak Sekaligus
Tujuannya, tak lain agar masyarakat bisa melihat simulasi
tersebut dan mempraktikkan
saat pemungutan suara nanti.
"Kita akan buatkan video biar masyarakat tahu jadi tidak
takut untuk datang ke TPS. Semua sudah disiapkan KPU dan difasilitasi
pemerintah. Selain itu, ada pihak keamanan yang mengamankan. Dan, tidak kalah
penting semua dilakukan dengan protokol kesehatan yang diawasi Dinas
Kesehatan," tegas Henry.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul
Hakam, mengatakan,
koordinasi dengan petugas medis pasti dilakukan. Petugas puskesmas akan
bersiaga untuk TPS yang masuk di ruang lingkup puskesmas.
Baca Juga:
Pemilihan di Daerah Mundur ke 2031, Ini Putusan Mengejutkan MK soal Pilkada dan DPRD
"Jadi misal kelurahan ada 25 TPS, muter nanti. Mereka
memantau TPS di wilayah kerja mereka. Teman-teman KPU sudah dapatkan petunjuk
teknisnya," tutur Hakam. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.