Setelah itu, tangan mereka akan ditetesi tinta sebagai tanda
telah menggunakan hak pilihnya. Sebelum pulang, para pemilih kembali diminta
untuk mencuci tangan.
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom, mengatakan, simulasi itu dilakukan sebagai upaya KPU dalam
mencegah persebaran Covid-19.
Baca Juga:
Pilkada Sumut: PKB Klaim Tak Istimewakan Edy Rahmayadi Meskipun Ketua TPD Anies-Imin
Selain itu, kegiatan itu juga dilakukan guna mengidentifikasi
permasalahan yang mungkin timbul saat pemungutan suara pada 9 Desember nanti.
"Ini merupakan upaya kita mengidentifikasi permasalahan
yang kemungkinan timbul. Dengan simulasi yang riil, kita tahu langkah konkret
apa yang diambil," ujar Henry kepada wartawan di Semarang, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga:
Pilgub Sumut 2024: PAN Lebih Berpeluang Usung Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi
Mendadak Pingsan
Selain pencoblosan, simulasi juga menampilkan skenario adanya
pemilih yang tiba-tiba pingsan di tempat pemungutan suara atau TPS.
Dua petugas TPS yang telah memakai baju hazmat atau APD langsung
sigap melakukan antisipasi dengan membopong pemilih keluar bilik suara.