WahanaNews.co | Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Tabri dilaporkan ke polisi, buntut memerintahkan push up hingga menginjak sopir truk di jalanan. Tajudin berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya sebetulnya sudah ada mediasi dengan pihak korban pascakejadian itu. Cuma saya nggak tahu dia tiba-tiba lapor. Intinya, saya sudah menyampaikan permintaan maaf saya kepada pihak sopir dan manajemen. Memang itu didasari kekhilafan saya," kata Tajudin saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/9/2022).
Baca Juga:
Reputasi Konservasi Alam, Hotel Bumi Wiyata Komitmen Bayar 2 Tahun Tunggakan PBB
Tajudin dilaporkan ke polisi oleh korban yang bernama Ahmad Misbah (24) itu. Mengenai hal itu, Tajudin mengaku menghormati proses hukum yang ditempuh oleh pelapor.
"Kalau kita ikut aja sepanjang kita berusaha (untuk) dimediasikan," kata Tajudin.
"Semua itu saya akui kekhilafan dan kesalahan saya. Dengan permasalahan ini, mudah-mudahan jadi pelajaran bagi saya dan sopir truk di situ jangan semaunya lewat tanpa memperhatikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat sekitar," tambahnya.
Baca Juga:
Sejarah Nama Kota "Depok" yang Merupakan Sebuah Singkatan
Politikus Golkar itu berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan mediasi. Dia mengaku telah mengambil hikmah dari kasus ini.
"Ini kan baru proses pelaporan, belum pemanggilan. Nanti di situ ada ruang untuk kita mediasi, difasilitasi oleh pihak kepolisian. Intinya, kita ambil hikmahnya saja," katanya.
Tajudin Dilaporkan
Ahmad Misbah (24) telah melaporkan Tajudin Tabri ke polisi. Misbah merasa telah dipermalukan atas tindakan pimpinan DPRD Depok tersebut.
"Dia kan sudah mempermalukan saya, sudah menginjak-injak harga diri saya. Kalau dia bisa melakukan hal seperti itu, saya pun kalau ada kesempatan saya bisa membalikkan,' kata Misbah saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/9).
Tindakan Tajudin kepada Misbah itu dilakukan pada Jumat (23/9) pagi. Misbah mengaku juga dimaki-maki hingga ditampar oleh Tajudin.
Menurut Misbah, Tajudin mempermalukan dia sekitar 20 menit. Misbah merasa harga dirinya telah diinjak-injak atas tindakan Tajudin yang disaksikan banyak orang di lokasi.
"Saya di situ dipermalukan di depan banyak orang, banyak warga. Banyak orang di situ sekitar 20 menit, orang saya dimaki-maki dulu," katanya.
Tajudin Suruh Push Up dan Injak Sopir Truk
Tindakan dari Tajudin kepada sopir truk itu sempat viral di media sosial. Dalam video viral itu terlihat Tajudin meminta Misbah untuk push up hingga menginjakkan kakinya ke atas pundak Misbah.
Setelah itu, Misbah disuruh berguling-guling di tengah jalan. Sopir truk itu pun mengikuti perintah Tajudin.
Tajudin kemudian memberikan penjelasan mengenai video viral itu. Tajudin mengatakan sanksi itu dijatuhkan untuk memberi efek jera.
"Itu kejadian udah 3 kali, dulu kan yang viral pertama berdasarkan laporan masyarakat dianggap Dewan tidak bisa kerja, selalu kejadian yang mengkhawatirkan masyarakat, dilewati dump truck dibiarin aja. Akhirnya saya marah-marah kan yang pertama tuh," kata Tajudin saat dihubungi, Jumat (23/9).
"Yang kedua gitu juga. Sampai-sampai teman-teman yang di grup itu, beberapa grup, 'pokoknya Dewan tidak bermanfaatlah'. Kejadian gini terus, ada pembangunan tol tidak ada antisipasi yang merasa nyaman masyarakat," imbuhnya.
Tajudin menyebut pada Jumat (23/9) pagi dirinya menerima laporan dari warga bahwa truk masih melintas di Jalan Krukut. Atas dasar itulah Tajudin ke lokasi lalu menghukum sopir truk secara spontan.
Golkar Beri Teguran
Partai Golkar meminta maaf atas perlakuan Tajudin yang menginjak seorang sopir truk itu. Ketua DPP Golkar Jawa 1 Qudrat Iswara menyebut tindakan pelaku tidak pantas.
"Terkait perlakuan wakil ketua DPRD Kota Depok, itu memang hal yang tidak pantas dilakukan oleh anggota DPRD yang terhormat," kata Iswara di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (25/9).
"Kami atas nama partai Golkar memohon maaf kepada yang bersangkutan (korban), kepada keluarganya, dan kepada seluruh masyarakat atas terjadinya yang tidak patut yang dilakukan oleh saudara Tajudin Tabri wakil ketua DPRD partai Golkar," imbuhnya
Iswara mengatakan Partai Golkar juga sudah memberikan teguran secara lisan kepada Tajudin Tabri. Bahkan kata dia, kemungkinan akan sanksi lain selain teguran.
Kalau teguran surat dan lisan itu pasti, bahkan mungkin akan ada tahapan yang lebih dari itu. Kalau teguran lisan udah jelas, sanksi sosial sudah, terus teguran surat pasti kita layangan. Kita akan undang apakah ada tahapan lebih dari itu nanti," ujarnya.
Iswara menyebut Tajudin Tabri sudah meminta maaf kepada korban atas tindakannya itu. Dia berharap dalam kasus ini dapat dilakukan mediasi antara keduanya.
"Alhamdulillah Pak Tajudin sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan kepada keluarga karena yang bersangkutan kan mau melaporkan yang kami tahu. Jadi kami meminta Tajudin meminta maaf. Mudah-mudahan dapat dilakukan mediasi antara Tajudin dan Korban," pungkasnya. [qnt]