WahanaNews.co | Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor 1 Ponorogo Akrim Mariyat tidak tertarik untuk ikut berkomentar soal kasus kematian santri berinisial AM asal Palembang akibat dianiaya temannya.
Akrim pun enggan berbicara lebih jauh soal surat kematian palsu.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Permasalahan ini bukan urusan saya, nanti ada pembicara khusus. Jadi kami mempunyai tim dan juru bicara sendiri terkait (kasus) ini," ujar Akrim usai berziarah ke makam AM di TPU Sungai Selayur Palembang, Jumat (9/9/2022).
Akrim juga enggan mengomentari dugaan upaya menutupi kasus karena surat kematian AM yang diberi keterangan 'meninggal dunia akibat sakit tidak menular'.
Ia hanya mengatakan jajarannya berhubungan baik dengan keluarga korban.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Dengan keluarga (AM) akan terus berhubungan baik kita membina hubungan baik dengan keluarga yang di sini," kata Akrim.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ponorogo Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan pihaknya masih fokus dalam menyelidiki kasus penganiayaan terhadap santri AM.
Sementara itu, jajarannya disebut belum menyelidiki dugaan pemalsuan surat keterangan kematian.