Proses pertama yaitu pengeringan sampah organik dan biomassa dengan memanfaatkan boks bambu dan cairan bioaktivator. Dalam waktu 3 sampai 5 hari, sampah akan menyusut hingga 50 persen. Kemudian siap untuk menjadi material energi.
Tahap kedua yaitu pencacahan yang bertujuan untuk menghaluskan material dengan menggunakan mesin pencacah hingga mencapai ukuran 10 mm.
Baca Juga:
Pemkab Batang Apresiasi Kontribusi PT Bhimasena Power dalam Layanan Kesehatan dan Pembangunan
Terakhir, tahap peletisasi yaitu proses memadatkan material menjadi pellet biomassa untuk memudahkan transportasi.
Hasil dari 3 tahapan proses tersebut mampu menghasilkan kalori kurang lebih sebesar 3.300 kilo kalori per kg atau setara dengan batu bara muda dan Pelet tersebut sudah siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif di PLTU milik PLN.
PLN juga memanfaatkan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional yang ramah lingkungan dalam pengangkutan sampah dari Unit Pelaksana menuju sentra TOSS yang berada di Gerakan Ciliwung Bersih.
Baca Juga:
Usut Tuntas Skandal Proyek PLTU 1 Kalbar, ALPERKLINAS: Jangan Sampai Pasokan Listrik ke Konsumen Terhambat
Upaya ini juga menjadi wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.