Rencananya, kata AKBP Dafi, kala itu dirinya bersama Danyon Pamtas 143/TWEJ, melakukan kunjungan ke pos di Iwur sekaligus bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan agama di kawasan itu.
Jembatan gantung itu merupakan jembatan yang selama ini dilewati masyarakat dari Iwur ke Oksibil atau sebaliknya karena jembatan yang berada di sebelahnya yang dikenal dengan sebutan 'jembatan sling' tidak layak dilewati. Selama ini 'jembatan sling' itu digunakan warga untuk mengangkut bahan makanan saja.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Empat personel TNI-Polri yang jatuh ke sungai saat jembatan putus itu adalah Briptu Yohanes Matteus, Bripda Risman Rahman dan Bripda Stafanus Randongkir, dan prajurit Yonif 143/TWEJ Pratu Ferdian.
Jasad TNI Ditemukan 12 kilometer dari TKP
Jenazah dari Pratu Ferdian kemudian berhasil ditemukan sekitar 12 kilometer dari tempat kejadian.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Komandan Batalyon 143 TWEJ Letkol Inf Ary Iswoyo Timur, Senin, mengatakan jenazah Pratu Ferdian baru dapat dievakuasi ke Pos Iwur, Minggu (29/1) sekitar pukul 23.30 WIT.
"Jenazah Pratu Ferdian ditemukan masyarakat sekitar pukul 18.30 WIT namun baru bisa dievakuasi dan dibawa ke Pos Iwur sekitar pukul 23.30 WIT akibat derasnya air sungai dan terbatasnya peralatan," katanya.
Jenazah itu lalu dievakuasi ke Bandara Sentani, Jayapura, pakai helikopoter guna diterbangkan ke kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah.