WahanaNews.co | Wajah para petani bawang Desa Parangina di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat sumringah.
Sesekali mereka tersenyum membincangkan perubahan hasil tani yang kian membaik dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga:
EL Nino Picu Kekeringan,5 Dampak pada Sektor Pertanian
Mohammad Ali, salah satu petani yang tergabung dalam Kelompok Tani So Lolu di desa itu bertutur soal peran listrik yang meningkatkan produktivitas mereka.
Ia menjelaskan bahwa sejak para petani menggunakan lampu penerangan dari PT PLN (Persero) untuk lahan pertanian, pengendalian hama semakin lebih baik.
Cahaya lampu yang berbinar saat malam rupanya tidak disukai hama. Sehingga petani bisa menghemat biaya penggunaan pestisida, meningkatkan hasil panen bawang merah, dan akhirnya menambah pendapatan para petani.
Baca Juga:
Program Electrifying Agriculture PLN Sukses Dukung Produktivitas 6.167 Petani di 197 Lokasi di Indonesia
“Ketika kita perbandingkan, dengan atau tidak menggunakan lampu, sangat jauh berbeda. Penghematan luar biasa dari sisi biaya,” ujar Ali.
Ali menyebut bahwa sebelum adanya program Electrifying Agriculture atau listrik untuk agrikultur di desanya, biaya pengendalian hama terbilang tinggi.
Kini dengan adanya modernisasi pertanian dengan listrik PLN ini, Kelompok Tani So Lolu dan Kelompok Tani So Wawo Rasa yang juga ada di desa itu, bisa berkembang lebih baik.