WahanaNews.co | Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja Munadi Herlambang mengatakan, angka kecelakaan di Jawa Barat terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Munadi menerangkan, trend kecelakaan meningkat, disebabkan karena masih banyaknya masyarakat terutama kalangan pelajar dan mahasiswa yang kurang memahami cara berkendara yang aman.
Baca Juga:
Tragis, Santri di Aceh Alami Luka Serius Usai Disiram Air Cabai
“Data menunjukan korban kecelakaan paling banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 24,81 persen," ujarnya saat menghadiri acara Santri Aman Berkendara di Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuddiyyah, Sumedang, kemarin.
Munadi juga memaparkan, kalangan lainnya di antaranya pengusaha dan wiraswasta (24,74 persen). Dimana karyawan swasta hampir 20 persen, buruh sekitar 10 persen dan ibu rumah tangga 12 persen.
"Pada 2022, jumlah korban yang mendapat santunan kecelakaan sebanyak 13.454 orang dengan jumlah santunan mencapai Rp 350 miliar,” jelas Munadi.
Baca Juga:
Laznas BMH DIY dan Unitest Salurkan Beasiswa ke Santri Cahayaqu
Oleh sebab itu, Munadi menyayangkan karena kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan menjadi ujung tombak pembangunan di masa akan datang.
"Sehingga, kiranya penting untuk dapat mengerahkan segala cara agar bisa meminimalisir dengan memberikan edukasi," ungkap Munadi.
Dengan demikian, untuk meminimalisir terjadinya korban kecelakaan dikalangan pelajar dan mahasiswa ini, PT Jasa Raharja bersama dengan Korlantas Polri terus melakukan sosialisasi baik dikalangan kampus hingga pondok pesantren.