WAHANANEWS.CO - Kreator konten Resbob atau Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghinaan provokatif bernuansa SARA terhadap suporter Persib Bandung dan masyarakat Sunda.
Resbob ditangkap aparat kepolisian di sebuah kafe yang berada di Jalan Pramuka, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, setelah sebelumnya dilaporkan sejumlah pihak ke Polda Jawa Barat.
Baca Juga:
Dari Jawa Barat Banyak Pabrik Pindah ke Jawa Tengah, Ternyata Segini UMK-nya
Sebelum penangkapan, polisi sempat melakukan pencarian terhadap Resbob di sejumlah lokasi di beberapa provinsi di Pulau Jawa.
Seorang warga yang menyaksikan langsung penangkapan tersebut mengaku melihat Resbob tengah bersantai di sebuah kafe rindang di tepi sungai pada Minggu (14/12/2025) pagi.
"Resbob datang Minggu pagi, terus ditangkap siang hari Senin sama polisi. Saya nggak tahu kalau dia lagi kabur," kata warga setempat bernama Rudi, bukan nama sebenarnya, Rabu (17/12/2025).
Baca Juga:
Per Oktober 2025 Serikat Buruh Ungkap 126.160 Pekerja Kena PHK
Saksi tersebut mengatakan Resbob sempat berbincang dengannya saat bertemu ketika salat berjemaah di sekitar lokasi kafe.
Ia menyebut Resbob menginap di kafe yang diketahui merupakan milik seorang kiai.
"Enggak nyangka bakal ditangkap. Saya memang sempat ngobrol pas di masjid, salat bareng. Saya enggak tahu dia di sini makan saja atau gimana. Tapi nginep di sini memang," ujarnya.
Pada Senin (15/12/2025) siang, saat saksi baru pulang kerja, ia melihat keramaian di halaman kafe tersebut.
Keramaian itu ternyata merupakan proses penangkapan Resbob oleh aparat kepolisian.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah petugas yang datang, namun kondisi kafe saat itu tidak ramai pengunjung.
"Saya waktu itu pulang kerja, terus lihat ada ramai-ramai, dia ditangkap polisi di depan masjid. Enggak ramai sih, enggak banyak orang di kafe," katanya.
Saksi juga mengaku tidak mengetahui aktivitas Resbob saat ditangkap karena tidak melihat detail proses penangkapan.
Meski demikian, ia memastikan tidak ada perlawanan dari Resbob ketika diamankan polisi.
"Enggak ada perlawanan sih, soalnya dia langsung menyerahkan diri. Jadi polisi ke sini ya sudah dia langsung ikut dibawa mobil," ungkapnya.
Keterangan serupa juga disampaikan Yan, tukang parkir di kafe tersebut, yang menyebut cukup banyak orang datang saat penangkapan berlangsung.
Yan menduga orang-orang yang datang merupakan aparat kepolisian karena sebagian besar berusia muda.
"(Resbob) Siangnya dijemput (polisi). Yang datang bukan temannya, tetapi orang-orang muda. Setelah tahu beritanya, mungkin ya intel dari Jawa Barat," ujarnya.
"Yang datang lebih dari satu orang, sekitar tiga orang. Ramai, tapi enggak ada keributan," tambah Yan.
Secara terpisah, Kapolsek Banyumanik Kompol Hengky Prasetyo mengungkapkan Resbob ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia mengatakan Polda Jawa Barat telah lebih dulu menyampaikan informasi keberadaan Resbob kepada Polsek Banyumanik.
"Kondisi lagi di kafe, dibawa. Makan aja di situ, itu kafe," kata Hengky.
Hengky mengaku tidak menginterogasi Resbob terkait alasan memilih singgah di kafe tersebut.
Ia menyebut Resbob diduga diajak oleh seorang santri ke kafe milik kiai tersebut.
"Enggak tahu, informasinya kan diajak santri, kan di situ punya Pak Kiai. Pak Kiai kan di Grobogan, nah diajak santrinya ke situ. Mungkin minta tolong, terus makan di situ, enggak tahu menahu masalahnya," ujarnya.
"Enggak tahu saya Resbob bersama siapa di kafe itu, tapi yang ditangkap hanya Resbob," lanjut Hengky.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]