WAHANANEWS.CO, Jakarta - Selasa (29/10/2024) seharusnya menjadi hari penuh kebahagiaan bagi Fajar Umar (18) dan kekasihnya, yang akan melangsungkan pernikahan dengan adat Bugis untuk mengesahkan hubungan mereka.
Namun, acara yang seharusnya membawa sukacita ini justru berubah menjadi duka mendalam.
Baca Juga:
Pembukaan Dojo KKI Tunas Si'mbisa Dairi, Danki C Yonif 125/Smb: Karate Membentuk Karakter dan Mental Juang
Dalam momen penuh tradisi, ketika Fajar melakukan ritual adat mangaru—sebuah prosesi penyambutan untuk pengantin pria di Kampung Malise, Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Pangkep, Sulawesi Selatan—tragedi terjadi.
Badik yang dipegangnya tiba-tiba melukai dirinya sendiri, tepat di dada bagian kiri.
Di tengah rombongan keluarga besar yang menyaksikan, Fajar ambruk, dan suasana pernikahan berubah jadi tangisan pilu.
Baca Juga:
Menuju Indonesia 2045, Ditjen Gatrik ESDM Perketat Evaluasi Lembaga Sertifikasi
Keluarga segera melarikan Fajar ke puskesmas, namun nyawanya tak tertolong. Pernikahan yang seharusnya membahagiakan itu pun berakhir dengan duka mendalam bagi kedua keluarga besar. Fajar kemudian dimakamkan pada sore hari.
Melansir Tribunnews, prosesi pernikahan digelar sesuai adat Bugis, di mana korban sedang menjalani tradisi mengaru atau menyambut pengantin pria.
Tradisi ini merupakan bagian dari adat masyarakat Bugis dalam menyambut mempelai pria ke rumah mempelai wanita.