Sebuah video yang merekam detik-detik kejadian tersebar di media sosial.
Dalam video berdurasi satu menit itu, tampak Fajar mengenakan baju adat biru dan melakukan gerakan angngaru, mengarahkan badik ke dada kiri. Namun, sesaat kemudian ia terjatuh, mencoba berdiri kembali, namun akhirnya tak sadarkan diri.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Camat Labakkang, Bahri, mengonfirmasi peristiwa ini, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita saat prosesi penyambutan pengantin pria berlangsung.
Korban mengalami luka parah di dada kiri dan telah dibawa ke fasilitas kesehatan, namun dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Labakkang, Iptu Aidil Akbar, menambahkan bahwa peristiwa nahas ini terjadi di rumah Dg Ngiling di Kampung Malise pada Selasa siang, sekitar pukul 11.00 Wita.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
“Korban bernama Muhammad Fajar, usia 18 tahun,” jelas Aidil.
Ia menjelaskan bahwa peristiwa tragis tersebut bermula ketika korban mengikuti tradisi adat Mangaru, sebuah prosesi yang menggunakan senjata tajam jenis badik, saat prosesi penjemputan pengantin pria dalam pesta pernikahan di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang.
Ketika upacara adat Mangaru berlangsung, secara tiba-tiba ujung badik yang digunakan korban menusuk dada sebelah kirinya, menyebabkan korban jatuh dan kehilangan kesadaran.