WahanaNews.co | Kepala Budiman menyembul dari permukaan air. Dia membuka masker oksigen yang menutupi seluruh wajahnya. Tangannya yang terulur disambut Badarudin yang menunggu di atas kapal.
Dari saku celananya menyembul barang-barang temuan dari dasar sungai. Pecahan keramik dikeluarkannya. Dari belakang celananya, Budiman mengeluarkan satu barang unik: benda tajam berbahan logam menyerupai mata tombak sepanjang 30 sentimeter dengan patahan kayu di pangkalnya.
Baca Juga:
Pemkot Palembang Bagikan 3.000 Bendera Merah Putih Sambut HUT ke-80 RI
Mata tombak itu benda paling menarik yang ditemukan oleh Budiman selama dua jam menyelam di Sungai Musi hari itu.
Sisanya pecahan keramik, yang bisa dijual murah di Pasar Mingguan Cinde. Setengah hari itu, rombongan lima orang pemburu harta karun asal Pulau Kemaro ini belum mendapatkan emas.
Baca Juga:
Ahmad Catur Nugraha Terpilih Aklamasi Pimpin Karang Taruna Kota Palembang 2025–2030
Pulau Para Pemburu Harta
Pulau Kemaro merupakan delta kecil yang terletak di timur laut pusat Kota Palembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan. Luasnya hanya 79 hektar, pemukiman yang hanya ada di pesisir pulau berisi seratusan rumah tinggal. Sisanya merupakan kawasan wisata tempat Pagoda berlantai, makam putri Sriwijaya, Klenteng Hok Tjing Rio, Kuil Buddha, dan kawasan yang paling luas sawah padi rawa.
Geliat para penyelam Sungai Musi tidak terlepas dari aktivitas mencari balok kayu dan besi bekas di dasar sungai yang terjatuh dari kapal pengangkut barang sejak tahun 1970-an.