WahanaNews.co | Pihak
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengklarifikasi Tayangan foto pasien
virus corona (Covid-19) mendapatkan penanganan di selasar Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
Baca Juga:
Skandal Dokter Residen di RSHS: Tiga Wanita Diduga Diperkosa dalam Sepekan
Foto tersebut diketahui tersebar di grup pesan percakapan
Whatsapp. Dalam keterangan foto, disebutkan jumlah pasien Covid-19 di RSHS
membludak sehingga terpaksa dirawat di selasar IGD.
Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan
Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad Saputra membenarkan foto di selasar
tersebut. Kejadian dalam foto itu terjadi beberapa hari lalu saat kunjungan
pasien bergejala Covid-19 dalam jumlah yang banyak di waktu bersamaan.
"Perlu kami sampaikan bahwa foto itu memang betul
kondisi di RSHS 2-3 hari lalu, saat terjadi peningkatan kedatangan pasien yang
saat bersamaan sampai kedatangan 50 orang lebih. Pada saat itu total jumlahnya
ada 70-an. Sehingga perawatan atau pelayanan saat itu mulai bergeser ke arah
lobi atau selasar dari IGD," kata Yana dalam keterangannya, Kamis (24/6).
Baca Juga:
Polda Banten Tangkap Dua Tersangka Kasus Proyek Fiktif Senilai Rp 2,5 Miliar
Meski terjadi peningkatan kunjungan pasien, Yana mengatakan
saat itu tim medis RSHS bekerja untuk memberikan pelayanan. Termasuk di selasar
sebelum dipindah ke ruangan.
"Jadi ada beberapa yang kami tempatkan di situ pada
saat kami melakukan observasi, sebelum pasien itu direlokasi," ujarnya.
Yana menegaskan bahwa foto yang tersebar tersebut bukan
berasal dari pihak karyawan RSHS Bandung. Kemungkinan foto diambil oleh pihak
luar yang tanpa izin mengambil dokumentasi di kawasan IGD RSHS juga tanpa
sepengetahuan pasien.
"Sebetulnya (mengambil foto) itu ada hak privasi dari
pasien, mudah-mudahan tidak sembarangan orang (mengambil foto). Walaupun
memungkinkan untuk memfoto tapi tentu ada izin karena ada hak dari
pasien-pasien," tuturnya.
Sementara itu, keterisian tempat tidur atau bed occupancy
rate (BOR) di RSHS Bandung per Kamis (24/6) mulai menurun. Namun, menurunnya
angka BOR dikarenakan langkah penambahan kapasitas tempat tidur.
"Untuk update keterisian hari ini di RSHS, saat ini
pasien yang kami rawat berjumlah 197. Terdiri dari 155 dirawat di ruang isolasi
non intensif dan 42 di ruang intensif. Karena beberapa kapasitas sudah kita
tingkatkan, BOR-nya sedikit menurun. Untuk ruang insentif dari 40 bed menjadi
48 bed. Jadi BOR sekarang 87 persen untuk ICU dan 67 persen untuk isolasi non
ICU," paparnya.
Yana mengakui kedatangan pasien Covid-19 terus bertambah.
Dia mengatakan bahwa jumlah pasien baru sangat banyak, sehingga perlu
menyiapkan antisipasi lonjakan kasus.
"Kalau kita lihat ke belakang sebelum lebaran angka
harian sekitar 6-8 dan paling tinggi 11 orang, nah saat ini kan sudah 50-an
hariannya. Pasien yang datang ini tiba sudah dalam keadaan sedang, berat malah
yang kritis," ungkapnya.
"Dan sesuai arahan dari pemerintah pusat semua rumah
sakit di Indonesia ini harus meningkatkan kapasitas termasuk RSHS. Satu dua
hari ke depan peningkatan kapasitas untuk ICU akan ditingkatkan 5 tempat tidur
lagi. Kemudian isolasi non ICU nanti kami tingkatkan 50 tempat tidur untuk
transit isolasi sehingga total kami berharap menjadi 336 dalam minggu
ini," kata dia.
Baca juga: IDI Minta Tempat Isoman Diperbanyak Hadapi Kasus
20 Ribu
Dengan adanya peningkatan kapasitas, Yana berharap BOR di
RSHS Bandung dapat diturunkan. Namun, penurunan BOR dengan upaya peningkatan
kapasitas bukan berarti kasus Covid-19 menurun.
"Tentu penurunan BOR ini bukan karena peningkatan kasus
tapi kita berusaha meningkatkan kapasitas tempat tidur yang kita siapkan,"
ujarnya. [qnt]