WahanaNews.co | Elsa Julianti (16), santriwati asal Kampung Nyalindung RT 12/03, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi dinyatakan hilang oleh keluarganya ketika pergi dari rumah dengan tujuan akan ke pesantren tempatnya menuntut ilmu.
Namun, sebelum hilang ia sempat memberikan pesan meminta tolong karena dibawa kabur oleh angkutan kota (angkot) yang ditumpanginya.
Baca Juga:
Nelayan di Sukabumi Pilih Tak Melaut Akibat Gelombang Tinggi
Diketahui, Elsa merupakan anak pertama pasangan suami istri Junaedi (38) dan Ati (39). Dia menuntut ilmu di sekolah yang masih berada di sebuah Pondok Pesantren (ponpes) di daerah Ciburial, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.
"Pada Sabtu (21/5/2022) Elsa pulang ke rumah untuk mengambil barang-barang untuk keperluan dirinya selama berada di pesantren. Kemudian, setelah 3 hari berada di rumah, pada Senin (23/5/2022) ia pamit akan berangkat kembali ke pesantren," ujar Junaedi, Kamis (26/5/2022).
Junaedi menambahkan, saat pergi dari rumah, Elsa diantarkan oleh Uwanya menggunakan sepeda motor ke jalan raya. Kemudian, perjalanan dilanjutkan Elsa dengan menaiki angkot untuk sampai ke pesantrennya. Namun, di tengah perjalanan itu, tiba-tiba Elsa mengirimkan pesan WhatsApp (WA) kepada temannya dan meminta tolong.
Baca Juga:
Pemancing Temukan Mayat Mengambang di Sungai Cicatih Sukabumi
"Awal kejadian hilang diketahui bahwa selama di perjalanan naik angkot, Elsa sempat WA temannya bahwa mobil angkot yang dinaikinya tersebut tak mau berhenti meskipun ia sudah minta berhenti dan yang bikin khawatir Elsa menuliskan meminta tolong dalam pesan WA tersebut,” ujar Junaedi.
Sementara itu Ibunda Elsa, Ati mengatakan, semenjak mengirimkan pesan itu kepada temannya, nomor handphone milik Elsa sudah tidak bisa dihubungi hingga sekarang. Padahal, sebelum dinyatakan hilang, Elsa sempat menghubungi dirinya lewat telepon. namun panggilan tersebut tidak sempat terjawab oleh ibunya.
"Pada hari Senin waktu naik angkot itu sempat menelepon saya, namun panggilannya tidak terjawab. Selain itu, Elsa juga menelpon gurunya dan sama katanya dia minta tolong sedang di angkot," ujar Ati dengan rasa sedih.
Lebih lanjut, Ati mengatakan bahwa anaknya tersebut tidak pernah memiliki masalah dengan keluarga. Namun, untuk urusan lain misalkan dekat dengan pria, dirinya tidak mengetahuinya. Sebab, sehari-harinya Elsa berada di pesantren dan pulang ke rumah apabila ada keperluan saja.
Pihak keluarga sudah berusaha mencari dan melaporkan kejadian ini kepada polisi. Junaedi dan Ati berharap anaknya itu cepat kembali ke rumah atau bisa ditemukan dalam keadaan sehat.
"Terakhir Elsa pakai baju hitam, rok hitam dan kerudung hitam bawa tas yang isinya perlengkapan pesantren," ujar Ati. [rsy]