Dengan akses terhadap listrik, lanjutnya, telah memberi warga harapan untuk kesejahteraan hidup yang lebih baik.
"Saya senang karena hari ini 388 kepala keluarga di dua Kabupaten, Lanny Jaya dan Yahukimo sudah bisa merasakan terangnya lampu. Saya terharu dapat melihat orang-orang tua saya, kakak saya, adik saya yang ada di kampung bisa merasakan terangnya lampu dan sudah bisa beraktivitas pada malam hari," ujar Ina.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Apresiasi senada disampaikan Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, yang pada peresmian diwakili Kepala Bagian ESDM, Michael Alom.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Kementerian ESDM khususnya Ditjen EBTKE atas pemasangan LTSHE ini. Ini program yang luar biasa berdampak langsung bagi masyarakat di desa kami. Terima kasih telah memberikan cahaya bagi anak-anak di desa kami, sehingga dapat belajar di malam hari," ujarnya.
Pemasangan LTSHE ini adalah bagian program pemasangan 1.095 unit LTSHE pada 2021, yang tersebar di empat provinsi dan delapan kabupaten dan dilaksanakan sesuai aspirasi Anggota Komisi VII DPR.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Program praelektrifikasi melalui LTSHE telah dilaksanakan Kementerian ESDM sejak 2017 dengan total pemasangan sebanyak 363.220 unit di 4.061 desa seluruh Indonesia.
Lampu LTSHE yang dibagikan memiliki beberapa keunggulan, yakni mudah dipasang (plug and play), lampu menggunakan LED sehingga lebih terang, bisa digunakan sebagai senter, pengaturan cahaya lampu LED secara otomatis, daya tahan lama, dan bisa digunakan sebagai pengisi daya telepon seluler.
Satu set LTSHE terdiri atas satu modul surya 20 Wp, empat lampu LED <= 3 W beserta baterai litium, empat kabel lampu LED masing-masing sepanjang tujuh meter, satu kabel modul surya sepanjang 5 meter, satu hub, satu USB untuk pengisi daya telepon, dan satu tiang penyangga aluminium setinggi satu meter. [gun]