Selanjutnya, Saidah melakukan renovasi besar-besaran, termasuk menambah jumlah lantai dari 15 menjadi 28 lantai. Terakhir mengganti nama gedung sesuai dengan namanya, Menara Saidah.
Dikelola Beberapa Perusahaan
Baca Juga:
Penajam Minta Tambahan Menara Telekomunikasi di Sejumlah Wilayah yang Belum Ada Internet
Dalam perkembangannya, Menara Saidah dikelola oleh beberapa perusahaan berbeda namun masih di dalam Merial Group. Di antaranya PT Merial Esa, PT Merial Medika, dan Dewa.com.
Dugaan kuat penyebab kaburnya para penyewa lebih disebabkan oleh manajemen yang buruk. Misalnya, pengelola dinilai lamban dalam menanggapi keluhan dari perusahaan penyewa.
"Awalnya pemakai gedung sudah komplain kepada manajemen tentang lift yang lambat, namun tidak pernah ditanggapi, akhirnya pada keluar," ujar penjaga gedung yang lain.
Baca Juga:
Johnny Plate Geram ke Eks Jubir Kominfo
Selain itu, banyaknya pihak yang ikut mengelola gedung juga menambah sebab kebangkrutan Menara Saidah. Kondisi ini tentu membuat para perusahaan penyewa merasa tidak nyaman dan memilih hengkang.
"Kakak adiknya juga ikut mengelola, jadinya harga sewanya pasang tarif setinggi mungkin," pungkasnya.
Aturan dan Biaya Pembongkaran Gedung