Heri mengatakan timnya masih berkeliling untuk melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi dan juga menunggu laporan dari tim yang lain. Menurutnya, kerusakan belum teridentifikasi dengan detail karena debit air juga masih relatif tinggi.
"Sementara itu kami pasang rambu peringatan dan melakukan assessment, sehingga kami pastikan dulu," ucapnya.
Baca Juga:
Sebar Foto Bawa Sajam, Anggota Gengster Tangkis Balik di Jombang Dibekuk
Dari hasil assessment sementara, ada beberapa jembatan rusak yakni jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit terputus total, jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah, kemudian jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang-Malang juga terputus total, sehingga tidak bisa dilalui.
Selain itu, dilaporkan juga beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru sudah mengalami penurunan debit air.
Masyarakat bersama jajaran pemerintah setempat dan TNI-Polri melakukan upaya penanganan dan pembersihan sisa lumpur baik di jembatan maupun di jalan utama yang menjadi akses mobilitas warga.
Baca Juga:
Gunung Semeru Alami 14 Kali Letusan
Sementara itu, ratusan warga yang khawatir terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru memilih mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman di antaranya Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal dan Balai Desa Tumpeng.
Tiga jembatan di Lumajang putus akibat diterjang lahar dingin Semeru pada hari ini. Salah satunya berada di Pronojiwo serta dua lainnya di Candipuro.
"Ada 3 jembatan yang terputus akibat aliran banjir lahar dingin Semeru. Selain Jembatan di Kali Batas Malang-Lumajang, jembatan Kali Mujur dan Jembatan Gantung Kaliregoyo, Sumberwuluh, Candipuro juga terputus," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno dilansir detikJatim, Jumat (7/7/2023).