WahanaNews.co | Gempa bumi
terkategori gempa darat mengguncang
wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Selasa (17/11/2020) tengah
malam. Titik gempa dengan magnitudo 3.1 itu berada di kedalaman 6 kilometer.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga
kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan.
Baca Juga:
PDIP Buka Suara, Soal Kabar Anies-Ono di Pilgub Jabar
"Jika kita perhatikan lokasi episenter gempa ini tampak
lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai," kata Kepala
Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (18/11/2020) pagi.
Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan dan
berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa itu dirasakan di
wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II
MMI.
Guncangan dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan
yang digantung bergoyang. Namun belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan
sebagai dampaknya.
Baca Juga:
Dear Travelers! Ini 4 Aktivitas Menarik di Desa Wisata Cibuntu Jabar
Hingga Rabu (18/11/2020) pagi,
hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), dan karena itu masyarakat
diimbau agar tetap tenang.
Sesar Ciremai merupakan sesar aktif, memiliki magnitudo
tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun.
Pada 29 September 2019, di wilayah ini juga terjadi gempa
berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede,
Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.
Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan
kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.
Berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan
sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan
1973.
Gempa signifikan ini diduga kuat berkaitan dengan aktivitas
Sesar Ciremai yang melintas di sana. [dhn]