Salah satunya melalui bantuan peralatan untuk pembuatan pupuk organik dan pelatihan-pelatihan dari pemerintah ke petani.
“Yang tidak membebani masyarakat, masyarakat sudah terbiasa dengan yang instan dan tidak terlalu repot. Mungkin bisa ada pelatihan, yang sifatnya tidak merepotkan petani," katanya.
Baca Juga:
DKPP Kota Madiun Catat Alokasi Pupuk Bersubsidi 2025 Untuk Petani 1.028 Ton
Menurut Sugeng, pupuk organik mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan kimia, selain baik bagi tanaman dan bahan baku yang dinilai mudah didapat, pupuk organik mampu menekan biaya dalam aktivitas pertanian.
"Harga pupuk [non-organik] dibanding harga hasil kami jauh dan tak sesuai. Kalau hitung-hitungan dari modal dan penghasilan, mungkin tak seberapa penghasilan,” katanya.
Sugeng menilai pemakaian pupuk organik dapat menekan biaya operasional karena penggunaan pupuk kimia berkurang. Pupuk organik pun menurutnya memiliki kualitas yang baik dan lebih ramah terhadap lingkungan sekitar.
Baca Juga:
Pemkab Banyuwangi Terapkan Konsep Pertanian Terintegrasi
"Banyak kelebihan pupuk organik, karena pupuk dari kotoran ternak itu lebih tahan lama untuk ke tanaman, jadi mungkin unsur hara lebih kuat, dipupuk kimia paling kurang tiga bulan sudah habis. Pupuk organik tiga bulan kondisi tanaman masih bagus," paparnya. [jat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.