Korban lantas dibawa ke Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya. Di sana korban sempat mendapatkan pemeriksaan para dokter. Kondisi korban mengalami penurunan kesadaran dan dipustuskan dirujuk ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Minggu (16/1/2022) malam.
"Saat di RSUD karena kondisinya (korban mengalami) penurunan kesadaran, maka langsung diperiksa dan masuk ruangan ICU ditangani Pokja KIPI dan langsung diperiksa laboratorium. Hasilnya menunjukkan ada NS1-nya positif dengan gangguan akut pada fungsi livernya," kata Uus.
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
NS1 positif merupakan hasil laboratorium yang menunjukkan pasien mengalami DBD. Uus berkata, meski kematian korban dikenal KIPI dengan penyakit bawaan, hasil pemeriksaan para dokter Pokja KIPI RSUD Soekardjo Tasikmalaya mengklaim penyebab kematiannya kemungkinan besar akibat penyakit bawaannya DBD.
"Betul habis divaksin, tapi data laporan para dokter kemungkinan besar penyebab kematiannya adalah penyakit bawaannya DBD. Kegagalan liver akut. Tak bisa terbantahkan adanya DBD dengan adanya NS1 yang positif dari hasil laboratorium. Maka tetap ini dikenal dengan KIPI dengan penyakit yang mendasarinya. Itu hasil penyelidikan tim dokter KIPI kepada saya," pungkasnya.
Sebelumnya, keluarga DMZ (10) siswa kelas V SDN Kersamenak Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya mengatakan bahwa di hari Sabtu (15/1/2022) saat vaksin, keponakannya tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit apapun.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
Bahkan, korban enggan diantarkan orangtuanya berangkat sekolah dan memilih untuk pergi sendiri memakai angkutan umum bersama teman-temannya.
"Sebelum divaksin korban sangat sehat dan tak menunjukkan gejala sakit apapun. Dia malah nggak mau diantarkan bapaknya berangkat sekolah dan memilih pergi naik angkot bersama teman-temannya," jelas Jajang Suhendar (50), salah seorang pamannya kepada wartawan di rumahnya, Selasa (18/1/2022).
Jajang menambahkan, korban pun masih bermain bersama temannya dan sehat usai pulang sekolah dan mendapatkan vaksin dari sekolahnya tersebut. Namun, memasuki petang hari korban mengalami badan lemas dan kejang-kejang usai mandi sore di rumahnya.