"Sejauh ini dari pihak sekolah belum ada itikad baik, luka secara fisik korban sudah ada pemulihan, namun luka secara psikis secara psikolog itu belum bisa sembuh total," paparnya.
Ibnu melanjutkan, selain trauma, korban pun mengalami luka di bagian pelipis dan pundak.
Baca Juga:
Pengurus TP PKK dan Kader PIK Dibekali Pengetahuan dan Informasi Pencegahan KDRT
"Luka di bagian pelipis, karena dia di lempar lalu kepentok dengan meja, kemudian di jidat sama di bahu itu ada surat keterangan dokternya," lanjutnya.
Ibnu menjelaskan, KRO dilempar oleh ketiga temannya, yang dianggap sebuah prank yang dilakukan oleh ketiga temannya itu.
"Jadi posisi korban selaku anak itu dilempar, karena itu menyebab luka secara fisik yang keliatan, kami tidak mengerti atas dasar apa yang pasti bukan bercanda tapi menganggapnya dari pelaku dia ini sedang di prank, tapi saya rasa prank ini ga baiklah," jelasnya.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
"Kejadian memang di ruang kelas dalam sekolah ini artinya ada kelalaian yang dilakukan oleh guru tersebut," ucapnya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.