WahanaNews.co | Kabar
keberadaan desa miliarder di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belum lama ini mencuat.
Usai mendapatkan pembayaran ganti rugi tanah, warga di Desa Sukaurip, Desa
Tegalsembadra, dan Desa Sukareja, Kecamatan Balongan, Indramayu, disebut-sebut
mendadak kaya.
Baca Juga:
UU TNI Dinilai Cacat, Mahasiswa Uji Formil ke MK Minta DPR Dihukum Bayar Rp50 Miliar
Warga disebut bergembira setelah mendapat uang miliaran
rupiah dari hasil pembebasan lahan untuk pembangunan proyek Petrochemical
Complex.
Namun, beberapa warga di desa-desa tersebut menyampaikan
pengakuan berbeda terkait kabar kampung miliarder tersebut. Salah satunya warga
Desa Sukareja, Esal.
Esal membenarkan ada beberapa warga mendapatkan uang
miliaran rupiah. Namun, katanya, banyak warga yang justru kecewa karena harga
tanah mereka dihargai murah.
Baca Juga:
Puluhan Rumah Warga di Pulogebang Digusur PN Jaktim
Ia pun membandingkannya dengan ganti rugi pembebasan lahan
di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten, Jawa Timur.
"Kalau misalkan kemarin ada berita dari mana lah ya,
bunyinya 'kampung miliarder baru di Indramayu', pas saya baca ah miliarder dari
mananya? Nilai harga permeter aja udah jauh anjlok. Mungkin ada satu, dua orang
tapi ga sampai Rp10 miliar," kata Esal, Jumat (16/4).
"Kalau dibandingkkan dengan Tuban jauh banget, jauh. Di
Tuban paling kan per meternya Rp600 ribu dan di sana paling kecil terima 4
miliar. di sini paling kecil masih terima ratusan juta," ujarnya
menambahkan.