WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus menggarap proyek infrastruktur di Papua dan Papua Barat.
Saat ini pemerintah fokus untuk pembangunan ruas Jalan Trans Nasional dari Jayapura menuju Wamena.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Direktur Jenderal Bina Marga Dr Ir Hedy Rahadian mengatakan, progres jalan saat ini masih ada beberapa yang beraspal dan tanah. Akan tetapi, dari segi akses jalan hanya tinggal beberapa lagi hingga tembus target Jalan Trans Papua.
"Trans Papua itu saya susah menjelaskan berapa kilometernya karena ada yang gradasi, ada yang sudah diaspal, masih ada yang tanah. Kalau dalam keadaan tembus tinggal sedikit yang belum tembus. Kita fokus ke Jayapura-Wamena dulu," kata Hedy di The Tibrata Darmawangsa, Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Dia melanjutkan, Wamena dinilai sebagai salah satu jalan strategis untuk menekan anggaran logistik. Hal itu pun menjadi salah satu tujuan pembangunan jalan.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
"Di samping di sana juga ada masalah keamanan, kita ingin lebih fokus yang penting tembus dari satu koridor dulu," ujarnya.
Sekadar informasi, Jalan Trans Papua ditargetkan akan menembus jalan sepanjang 3.462 kilometer (km). Berdasarkan catatan, hingga pertengahan tahun 2021, jalan yang sudah ditembus sepanjang 3.446 km, masih tersisa 16 km jalan yang belum tembus.
Secara rinci, kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 1.733 kilometer dan belum teraspal 1.712 kilometer.
Pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat bertujuan untuk menekan angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan, dan mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur.
Adanya Jalan Trans Papua diharapkan membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas.
Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun Jalan Perbatasan di Papua dengan total panjang 1.098 km. Saat ini, sepanjang 931 km telah tembus dengan kondisi 756 km teraspal. [rin]